Tuesday, 7 March 2017

Perencanaan Bisnis

PERENCANAAN BISNIS
Bintang Mukhammad Dkk 



PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perencanaan bisnis adalah pembahasan tertulis yang menguraikan hal-hal yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis / usaha dan  yang berkaitan dengan pendirian bisnis tersebut, yang mempunyai tujuan dasar : kenapa bisnis ini dilakukan, bagaimana melakukannya, faktor-faktor apa yang menunjang bisnis ini berhasil, dll. Jadi inti dari suatu perencanaan bisnis adalah penghubung antara ide dan kenyataan artinya bagaimana ide diwujudkan menjadi kenyataan dengan mengetahui faktor-faktor yang menjadi pemicu keberhasilan dan kegaagalan suatu bisnis.
Perencanaan bisnis akan membuat kita dapat melihat dengan jelas apakah usaha yang dijalankan nanti memiliki prospek keberhasilan yang tinggi dan juga harus bisa menyakinkan orang lain tidak akan merugi bila melakukan kerjasama. Selain itu pentingnya melalkukan perencanaan bisnis yaitu untuk menentukan bisnis apa yang cocok dengan kita atau bisnis apa sesungguhnya yang ingin kita jalankan, karena seringkali kita mempunyai keterbatasan waktu, tenaga, pemikiran, modal , dan kemampuan. Kedua, untuk memudahkan kita mengetahui bagaimana cara menghasilkan pendapatan (income) dari bisnis tersebut. Selain itu juga untuk mengetahui berapa biaya yang akan kita keluarkan untuk bisnis tersebut (biaya awal pendirian maupun biaya operasional) dan untuk mengetahui siapa saja pesaing dalam bisnis kita.
Perencanaan bisnis  harus didasarkan pada kebutuhan masyarakat akan adanya barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut, sehingga perencanaan usaha harus berbasis pada permintaan pasar. “Seorang pengusaha yang tidak bisa membuat perencanaan usaha sebenarnya sedari awal telah merencanakan kegagalan bagi kegiatan usahanya”. Perencanaan bisnis harus dapat menjawab pertanyaan: “Where am I now? Where am I going? How will I get there?”
Pentingnya perencanaan bisnis untuk keberlangsungan bisnis yang dijalankan maka perlu diperhatikan juga proses perencanaan bisnis.nYang dimaksud dengan proses perencanaan bisnis pada dasarnya adalah langkah-langkah yang dilalui atau action-action yang dilakukan dalam menghasilkan sebuah bisnis plan (perencanaan bisnis.)  Pembuatan bisnis plan biasanya dimulai dengan suatu kebutuhan, misalnya ketika hendak menambah modal atau mengajukan pinjaman jangka pendek. 
Proses perencanaan bisnis terdiri dari langkah-langkah sbb:  tinjauan strategis (rencana startegis,) rencana pemasaran dan rencana operasional.  Rencana strategis meliputi penentuan atau perumusan dari tujuan (sasaran-sasaran,) action-action yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan penggunaan (mobilisasi) dari semua sumber daya yang dimiliki (menyangkut seluruh disiplin ilmu dan departemen yang terkait) untuk mencapai tujuan tersebut.
Proses pembuatan bisnis plan mengharuskan enterpreneur untuk menganalisa area bisnis mereka yang selama ini mungkin kurang menjadi perhatian. Dalam proses perencanaan terdapat beberapa cakupan yang perlu diperhatikan seperti personal time management, ikhtisar dari proses perencanaan bisnis yang mencakup rencana dan tinjauan strategis, rencana pemasaran, rencana operasional (pelaksanaan), model bisnis, memeriksa masalah pendanaan ( Examine Funding Issues), menunjukan analisis risiko, serta menyajikan dan menyetujui rencana bisnis. Selain itu juga perlu diperhatian yang mencakup pihak-pihak yang terlibat dalam proses perencanaan bisnis dan  mengelola proses perencanaan bisnis.
Setiap tokoh memiliki persepsi berbeda mengenai hal-hal tersebut yang akan saling melengkapi mengenai proses perencanaan bisnis. Maka perlu dilakukan review mengenai proses perencanaan bisnis dari beberapa buku dan jurnal agar informasi yang didapatkan lebih banyak dan sempurna.

Manfaat Penulisan
Mendapat informasi lebih banyak mengenai proses perencanaan bisnis melalui review buku dan jurnal proses perencanaan bisnis.


PEMBAHASAN

PROSES PERENCANAAN BISNIS

Proses perencanaan atau planning adalah bagian dari daur kegiatan manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan (decision making)untuk masa depan, baik jangka panjang maupun jangka pendek, sehubungan dengan pokok pertanyaan: apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa, baik sehubungan dengan lembaga yang dimanajemeni maupun usaha-usahanya.
Menurut George R. Terry perencanaan adalah: “planning is the selecting and relating of fact and the making and using of assumption regarding the future in the visualization and formulating of proposed activities believed necessary to achieve desired result”.
Dalam pengertian tersebut bisa kita simpulkan antara lain:
1.                  Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data dan keterangan kongkret.
2.                  Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan datang.
3.                  Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu kelancaran usaha.
Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu.

Empat Tahap Dasar Perencanaan
·                     Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan dimulai dengankeputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang  jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya sumberdayanya secara tidak efektif. 
·                     Merumuskan keadaan saat ini. 
Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua inimemerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melaluikomunikasi dalam organisasi. 
·                     Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan.
Segala kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalahbagian esensi dari proses perencanaan.
·                     Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagaialternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut danpemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.

Personal Time Management
Waktu adalah sumberdaya yang tidak terbarui (unrenewable resource). Bahasa Latin mengatakan “tempus fugit” (arti harfiah : waktu “terbang”). Waktu “terbang” dan tidak akan pernah kembali lagi. Hanya sejarah yang terulang kembali, tetapi waktu tidak. Karena itu, waktu adalah sumberdaya yang sangat penting dan personal time management sangat relevan.
Apakah waktu penting bagi manusia? Seberapa pentingkah waktu bagi manusia? Dari peribahasa “tempus fugit”, “time is money” dan “waktu adalah pedang”, dapat disimpulkan bahwa secara umum manusia berpendapat waktu adalah penting. Sejatinya, apakah waktu penting atau tidak penting, tergantung dari masing-masing individu.
Orientasi dan persepsi waktu setiap individu dan masyarakat berbeda-beda. Ada masyarakat yang memiliki orientasi ke masa lalu lebih penting dan kurang memperhatikan orientasi waktu masa kini dan yang akan datang. Sebaliknya, ada juga masyarakat yang lebih menghargai orientasi waktu yang akan datang lebih penting daripada masa lalu.
Demikian juga setiap individu juga memiliki persepsi yang berbeda tentang waktu. Persepsi tersebut biasanya dipengaruhi oleh agama, sistem nilai budaya di mana individu tersebut hidup, status sosial ekonomi, dan lain sebagainya.  Perbedaan persepsi tentang waktu disarikan dalam beberapa contoh sebagai berikut :
·                  Untuk memahami makna satu tahun, tanyalah seorang siswa yang gagal dalam ujian kenaikan kelas.
·                  Untuk memahami makna satu bulan, tanyalah seorang ibu yang melahirkan bayi premature.
·                  Untuk memahami makna satu minggu, tanyalah buruh mingguan.
·                  Untuk memahami makna satu hari, tanyalah seorang pekerja dengan upah harian.
·                  Untuk memahami makna satu jam, tanyalah seorang gadis yang sedang menunggu pacarnya.
·                  Untuk memahami makna satu menit, tanyalah seseorang yang ketinggalan kereta.
·                  Untuk memahami makna satu detik, tanyalah seseorang yang selamat dari kecelakaan.
·                  Untuk memahami makna satu mili detik, tanyalah seorang pelari yang meraih medali perak olimpiade.
Meskipun ada perbedaan persepsi individu dan masyarakat tentang waktu, tetapi secara umum mengakui bahwa waktu adalah penting. Karena itu,  maka diperlukan manajemen waktu.
Ada berbagai strategi dan metode untuk mengelola waktu. Hal penting yang harus diketahui adalah mengetahui apa yang paling penting dan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi waktu.
Cara “klasik” untuk mengetahui apa yang paling penting dalam hidup dan harus dilakukan adalah menggunakan Eisenhower Matrix (Stephen R. Covey mempopulerkan Eisenhower Matriks tersebut dalam bukunya 7 Habits of Highly Effective People). Berdasarkan kriteria Penting dan Mendesak, maka diperoleh empat kemungkinan sebagaimana ditunjukkan matriks sebagai berikut :



·                     Not Important but Urgent. Sebenarnya tidak penting, tapi mendesak!
Hal-hal yang seperti ini biasanya bersifat interupsi terhadap pekerjaan utama kita. Contohnya, lagi enak-enak ngerjain sesuatu hal, kita mendapatkan telpon yang mau gak mau harus diangkat. Ato bisa saja kita kedatangan tamu pada waktu lagi meeting. Yang sering terjadi misalkan kita bekerja dirumah, bisa saja ada gangguan anak yang menangis, tetangga yang bertamu, ato ibu mertua yang minta bantuan, itu semua contoh hal yang sebenarnya tak penting, tapi yah kita harus segera menanganinya. Contoh yang sering, boss ujug-ujug datang ke kita minta tolong sesuatu yang harus dikerjakan sekarang, sementara kita lagi sibuk mengejar deadline.
Untuk aktifitas yang tergolong di kwadran I ini, kita harus me-manage-nya. Mengatur agar jenis pekerjaan tipe ini (gak penting tapi mendesak!) tidak terlalu banyak dan mengganggu hal yang lebih penting lainnya. Upayakan apabila kita mempunyai suatu proyek yang serius, kita sudah harus melokalisirnya. Melokalisir dengan cara kita memberitahu orang sekitar kalau jangan diganggu, matikan saluran handphone atau bisa saja kita menyepi ke sebuah kamp konsentrasi (kayak jaman Nazi aja, hehehe). Bisa juga, agar kita mengerjakan proyek tersebut pada waktu tertentu yang gangguannya paling minimal, seperti tengah malam atau waktu khusus yang telah diketahui bersama.
·                     Important and Urgent. Penting dan mendesak.
Pekerjaan ini masuk kategori sangat penting untuk diprioritaskan dikerjakan lebih dahulu. Jangan menunda-nunda jenis pekerjaan ini. Lakukan sekarang juga! Menunda jenis pekerjaan ini sama saja dengan menyimpan bom waktu, yang setiap saat bisa meledak dan malah mengganggu jadwal lain yang telah diatur sebelumnya. Kalau dalam pekerjaan kantor sehari-hari, seperti jadwal meeting yang telah terjadwal, komitmen atau janji kita pada klien, atau bisa juga keadaan yang sifatnya emergensi, misalnya sakit, kecelakaan, kebakaran dan sebagainya.
·                     Important but not urgent. Penting tapi tidak mendesak.
Karena bersifat tidak mendesak, banyak orang yang tertipu dan terlena sehingga tidak mengerjakan hal penting yang seharusnya dikerjakan untuk kebaikan masa depannya. Rencanakan dan lakukan pekerjaan ini untuk mengisi waktu senggang anda.
Jenis pekerjaan untuk kwadran ini dapat diibaratkan dengan membangun suatu rumah, dengan waktu yang tidak terbatas, waktunya terserah kita. Orang yang memanfaatkan waktunya dengan baik selama masa senggangnya, sambil dikerjakan pekerjaan membangun rumahnya tersebut, akan dapat melihat wujud bangunan ‘rumah’ lebih cepat daripada yang lain. Setelah selesai bangunan rumahnya, ia akan melanjutkan lagi dengan membangun ‘rumah-rumah’ yang lain, meninggalkan orang-orang yang santai dan ‘membangun rumah’-nya tanpa rencana.
Apa contoh pekerjaan di kwadran ini? Banyak! Misalkan, contoh klasik, olahraga secara teratur. Tidak ada yang memaksa kita untuk berolahraga, terserah kita akan melaksanakannya apa tidak, tetapi manfaatnya jelas terasa. Contoh yang lain, untuk persiapan pensiun kita, mungkin kita sudah mulai dengan aktifitas sampingan seperti bisnis dan kegiatan sosial, sehingga pada saatnya kelak, kita akan menikmatinya. Mendidik anak, bersedekah, menjalin komunikasi dengan silaturahmi, berperilaku baik kepada tetangga, membaca buku atau hobi lain yang bermanfaat,  itu semua memang termasuk pekerjaan yang tidak mendesak untuk dikerjakan, tetapi sangat penting, sebagai investasi di masa depan. Usahakan agar waktu luang kita berada di kwadran ini.
·                     Not important and not urgent. Sudah tidak penting, tidak mendesak juga!
Hindari berada di kwadran ini. Tahukah anda, banyak sekali pekerjaan dan hal-hal yang tidak penting yang meninabobokan dan ditawarkan berseliweran didepan kita. Pekerjaan seperti ini memberikan ‘kesenangan’ yang membuat orang terlena, dan banyak orang yang terseret di kwadran ini sehingga membuatnya menjadi seorang pecundang.
Main PS, gosip, chatting berlebihan, dugem tanpa batas itu termasuk hal yang tidak penting dan sedikit membawa manfaat untuk kita kerjakan. Bisa saja kita tidak melakukan itu semua, tetapi kita menjadi penonton setia gosip yang bertebaran di TV, sinetron dan berita yang gak jelas, itu juga termasuk pekerjaan dalam kwadran ini, tidak penting dan hanya menyia-nyiakan waktu saja. Ingat, hidup kita akan dimintai pertanggung-jawabannya dan mempunyai konsekwensinya kelak, hindari melakukan hal yang tidak penting.

IKHTISAR DARI PROSES PERENCANAAN BUSINES

Sebuah proses perencanaan bisnis harus fleksible disamping itu iapun harus berkelanjutan disertai umpan balik pada setiap tahap.  Gb 3.2 menjelaskan kembali skema proses perencanaan bisnis yang digambarkan sebelumnya.  Proses ini dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan khusus perencanaan dari suatu organisasi, bisnis ataupun proyek.  Pemilihan waktu dari sebuah proses pada suatu bisnis yang sedang berjalan harus sedemikian hingga ia berkoordinasi secara baik dengan kegiatan lain misalnya penentuan budget yang akan tergantung pada hasil dari suatu proses perencanaan bisnis yang strategis (memiliki kiat.)

Rencana dan Tinjauan Strategis
Proses dimulai dengan tinjauan strategis yang direncanakan untuk menguji keadaan (kondisi) yang sedang berlangsung dari bisnis dan juga untuk mengidentifikasi (mengenal) efek sekeliling yang mungkin ditimbulkan di masa depan.  Visi (pandangan atau harapan ke depan,) misi (langkah) dan tujuan (sasaran) dapat menjadi input sekaligus output dari proses perencanaan bisnis.  Hal ini akan dibahas pada bab 4.
Tinjauan strategis berfungsi untuk menganalisa pelanggan, pemasok dan pesaing dari suatu bisnis sebagaimana dinamika (pergerakan) industri yang mengatur bagaimana kelompok- kelompok tersebut berinteraksi.  Tinjauan ini juga meliputi lingkungan yang lebih luas tempat bisnis beroperasi dan mungkin yang diambil (dipilih) oleh bisnis tersebut dalam perubahan politik, ekonomi, sosial dan teknologi yang mempengaruhi bisnis tersebut.  Terakhir, tinjauan juga bertujuan menganalisa bisnis itu sendiri dan analisisnya menyangkut kemampuan finansial (keuangan) dari perusahaan, infrastruktur (prasarana) untuk beroperasi, hak paten serta ‘pengetahuan dan keahlian’ dari staff (pegawai.)

Rencana Pemasaran
Setelah menganalisa kondisi bisnis yang sedang berjalan dan lingkungannya, proses perencanaan menganalisa masa depan dari bisnis.  Beberapa tehnik skenario perencanaan dapat dipakai untuk meramalkan berbagai ‘lingkungan (kondisi) pemasaran di masa depan’ sebagai tempat dimana bisnis kemungkinan berjalan serta dapat menjadi tujuan dari dikembangkannya berbagai alternatif taktik dan strategi pemasaran pada rencana pemasaran. Perencanaan strategis dialamatkan pada apa yang harus dilhasilkan oleh (tujuan) bisnis tersebut.  Sedangkan taktik kadang-kadang digambarkan sebagai jawaban dari pertanyaan “Bagaimana bisnis itu melakukannya (mencapainya)?”

Rencana Operasional (Pelaksanaan)
Pada tahap dari proses ini harus jelas apa yang menjadi visi dan misi dan begitu pula yang menjadi tujuan dari bisnis.  Terdapat banyak pilihan strategis yang akan tiba pada, ataupun dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, dimana strategi-strategi ini akan didukung oleh serangkaian taktik.  Taktik-taktik ini akan diuraikan kedalam rencana-rencana operasional yang menerangkan dengan gamblang bagaimana taktik-taktik itu akan dilaksanakan.  Ketika proses perencanaan bisnis sudah mencapai tahap rencana pelaksanaan ini maka model finansial harus mulai dikembangkan.
Bisnis plan adalah serangkaian statemen mengenai tujuan (sasaran) bisnis, alasan mengapa hal itu dapat tercapai (masuk akal,) dan rencana untuk mencapai tujuan bisnis (meliputi latar belakang organisasi dan orang-orang yang akan ditugaskan untuk tujuan tersebut.)
Bisnis plan dapat ditujukan secara internal maupun eksternal perusahaan.  Secara internal meliputi pengembangan produk baru, sistem pelayanan ataupun IT yang baru, restrukturisasi keuangan, dlsb., secara eksternal ditujukan kepada stakeholder (investor, donor, customer, maupun komunitas yang lebih luas.)
Yang dimaksud dengan proses perencanaan bisnis pada dasarnya adalah langkah-langkah yang dilalui atau action-action yang dilakukan dalam menghasilkan sebuah bisnis plan (perencanaan bisnis.)  Pembuatan bisnis plan biasanya dimulai dengan suatu kebutuhan, misalnya ketika hendak menambah modal atau mengajukan pinjaman jangka pendek. 
Proses perencanaan bisnis terdiri dari langkah-langkah sbb:  tinjauan strategis (rencana startegis,) rencana pemasaran dan rencana operasional.  Rencana strategis meliputi penentuan atau perumusan dari tujuan (sasaran-sasaran,) action-action yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan penggunaan (mobilisasi) dari semua sumber daya yang dimiliki (menyangkut seluruh disiplin ilmu dan departemen yang terkait) untuk mencapai tujuan tersebut.
Proses pembuatan bisnis plan mengharuskan enterpreneur u/ menganalisa area bisnis mereka yang selama ini mungkin kurang menjadi perhatian.  Sebagai contoh enterpreneur biasanya tidak secara rutin membuat suatu perkiraan mengenai cash flow, namun hal ini menjadi penting sebagai bagian dari proses perencanaan bisnis.  Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bisnis plan:
·                     menentukan siapa yang akan membuat perencanaan (bila bukan mereka sendiri) dan
bagaimana pembuatan bisnis plan itu dilakukan (menggunakan software, dsb.)
·                     mengerti sepenuhnya apa yang terkandung didalam setiap bagiannya.
·                     memastikan tentang kondisi keuangan perusahaan secara realisitis dan akurat.
·                     melakukan atau meminta seseorang u/ melakukan review terhadapnya.
·                     mencetak, menjilid dan mendokumentasi bisnis plan tsb dan mempresentasikannya.
·                     selalu mengupdate secara berkala perubahan yang terjadi.

Model Bisnis
Model keuangan atau bisnis merupakan kerangka kerja untuk memeriksa strategi bisnis, taktik dan  operasional untuk melihat apakah model tersebut dapat mencapai tujuan keuangan atau tidak. Pilihan strategis akan dinilai secara kualitatif selama proses perencanaan bisnis, tetapi model bisnis memungkinkan untuk dinilai secara kuantitatif. Ukuran kuantitatif mencakup nilai bersih sekarang dari proyek, internal rate of return dan waktu pengembalian modal. Pemodelan bisnis akan memberikan wawasan kekuatan keuangan dari rencana strategis dan taktik pendukung karena melalui proses berulang-ulang sehingga solusi strategis optimal dapat ditemukan sesuai tujuan bisnis.
Cohen mengatakan bahwa model bisnis menunjukkan bagaimana perusahaan akan mengkonversi input (modal, bahan baku dan tenaga kerja) menjadi output (total nilai barang yang diproduksi) dan membuat kembali yang lebih besar daripada biaya kesempatan modal dan memberikan kembali ke investor. Ini berarti bahwa keberhasilan model bisnis ini tercermin dalam kemampuannya untuk menciptakan tingkat pengembalian yang lebih besar dari (peluang) biaya modal, diinvestasikan oleh pemegang saham dan pemegang obligasi. Model bisnis merupakan bagian penting dari strategi - mereka menyediakan link mendasar antara pasar produk, dalam industri, dan pasar untuk faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal. Setiap model bisnis tangguh harus mampu menciptakan dan mempertahankan keuntungan bagi investor dari waktu ke waktu, jika tidak, kemungkinan untuk keluar dari bisnis atau mode
Ditambahkan dalam kamus keuangan bahwa semua perusahaan memiliki strategi yang berbeda dan menggunakan model bisnis yang berbeda untuk membuat uang dalam industri mereka. Model bisnis yang inovatif dapat tidak kurang penting daripada inovasi dalam produk atau jasa.
Namun menurut Osterwalder (2006) tidak cukup untuk membuat bisnis model yang menguntungkan, tetapi Anda juga harus merancang model bisnis yang kompetitif didukung dengan pemilihan industry yang kompetitif. Ini berarti bahwa mereka memiliki berbagai macam kemungkinan baru untuk merancang bisnis mereka. Hal ini menyebabkan model bisnis yang inovatif dan bersaing dalam industri yang sama. Sebelumnya, dulu cukup untuk mengatakan dalam industri apa di mana di, bagi seseorang untuk memahami apa yang perusahaan Anda lakukan. Semua pemain memiliki lebih atau kurang model bisnis yang sama. Selain itu, meningkatnya persaingan dan menyalin cepat model bisnis yang sukses memaksa semua pemain untuk terus berinovasi dan beradaptasi model bisnis mereka untuk mendapatkan dan / atau mempertahankan keunggulan kompetitif. Perusahaan yang benar-benar memahami model bisnis mereka dan tahu bagaimana blok bangunan berhubungan satu sama lain akan dapat terus memikirkan kembali dan mendesain ulang blok ini dan hubungan mereka untuk berinovasi sebelum model bisnis mereka disalin.

Memeriksa Masalah Pendanaan ( Examine Funding Issues)
Masalah pendanaan suatu perusahaan merupakan masalah penting, karena jalannnya suatu perusahaan memerlukan dana yang cukup, agar perusahaan tersebut dapat beroperasi. Untuk mengetahui pendanaan suatu perusahaan diperlukan beberapa analisis mulai dari mengindentifikasi kebutuhan dana yang akan digunakan, bagaimana cara mendapatkan serta bagaimana cara memanfaatkannya. Sehingga diperlukan strategi yang efisien agar tidak mengalami kerugian.
·                     Identifikasi kebutuhanan pendanaan.
Perencanaan bisnis yang telah dirumuskan harus mengidentifikasi kebutuhan minimuman dan maksimum dana yang diperlukan agar perusahaan dapat beroperasi. Kebutuhan dana ini direpresentasikan pada kurva biaya yang menyerupai huruf J, sehingga dikenal dengan kurva-J. Kurva-J ini didapatkan dari hasil penjumlahan cash flow dengan memperhitungkan biaya beban operasi dan beban bunga. Bentuk kurva-J tiap perusahaan berbeda-beda tergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan. Pada awalnya kurva biaya bergerak negatif sampai akhirnya mencapai titik minimum dan kemudian bergerak ke arah positif. Pada pergerakan negatif artinya perusahaan mengalami kekurangan financial, pada kondisi minimum merupakan kebutuhan dana yang paling optimal kemudian biaya meningkat atau bergerak ke arah positif perusahaan telah mampu memenuhi kebutuhan financialnya. Untuk mengidentifikasi kebutuhan dana pada perencanaan bisnis suatu perusahaan yang mengembangkan usaha menggunakan data historis, yaitu kebutuhan dana yang dikeluarkan pada tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan untuk perusahaan baru atau bisnis baru perencanaan keuangan menggunakan data proyeksi.
·                     Jenis-jenis Pembiayaan
Jenis-jenis pembiayaan yang sering digunakan ialah pembiayaan dari hutang dan pembiayaan sendiri (ekuitas).  Pembiayaan hutang atau pembiayaan eksternal dengan jangka waktu pendek dan menengah. Jangka pendek ini jika dilihat dari waktunya kurang dari satu tahun dan jangka menengah antara satu sampai sepuluh tahun. Pembiayaan yang berasal dari hutang maupun dari yang lain ini biasanya diperoleh dari pinjaman dari bank yang nantinya akan dikembalikan pada jangka waktu tertentu dan tingkat suku bunga tertentu. Pembiayaan hutang tidak hanya berasal dari bank, tetapi dapat juga dari investor, pemerintah, kreditur, dan lain-lain. Sedangkan pembiayaan sendiri atau ekuitas pemilik berasal dari individu atau instansi perusahaan, ekuitas ini juga berasal dari laba yang ditahan. Ekuitas ini merupakan pembiayaan jangka panjang yang dapat berasal dari keuntungan dari saham yang ditahan.





  


Gambar Sumber Pembiayaan
Setelah mengetahui jenis pembiayaan apa yang akan dilakukan oleh perusahaan, maka manager akan melakukan suatu keputusan dengan menggunakan empat prinsip, yaitu:
1.                  Struktur modal yang optimal dengan melihat rasio hutang terhadap ekuitas, suatu perusahaan akan memutuskan sumber pembiayaan ini apakah lebih banyak berasal dari hutang atau dari modal sendiri, namun kondisi optimal ini sebaiknya nilai rasio hutang terhadap ekuitas tidak melebihi 50 persen. Karena pada bisnis yang baru jalan perusahaan mengandalkan sumber utama pembiayaan ini berasal dari modal sendiri (ekuitas) yang nantinya akan dikelola untuk membangun suatu bisnis hingga mendapatkan kepercayaan dari pinjaman dan memperkuat bahwa bisnis yang dijalankan layak untuk didanai.
2.                  Proporsi keuntungan, rencana keuangan yang akan dilakukan mampu menggambarkan keuntungan yang optimal sehingga mampu membiayai usaha dimasa mendatang dan mengoptimalkan dividen tiap pemegang saham.
3.                  Memilih sumber pembiayaan yang tepat, apabila memilih sumber pembiayaan dengan hutang maka harus memikirkan pula jangka hutang yang akan dipilih, apakah jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang, selain itu perusahaan juga memperhitungkan beban bunga yang dibayarkan serta syarat peminjaman. Ketika perusahaan memilih untuk meminjam maka waktu yang tepat ketika perusahaan perada pada level majurity karena pada saat ini perusahaan mampu menunjukan performanya.
4.                  Menentukan potensi sumber pembiayaan baik modal sendiri ataupun hutang. Perusahaan kan memlilih berhutang apabila cos of capital yang dimiliki perusahaan itu rendah, perusahaan memliki performa yang baik, memiliki cash flow yang kuat dimasa mendatang, bisnis yang dijalankan memiliki tingkat risiko yang rendah, dan bisnis berada pada tahap kedewasaan pada business life cycle. Dan sebaiknya perusahaan menggunakan modal sendiri karena rasio gear sangat tinggi, bisnisbaru dijalankan sehingga belum mampu menunjukan performa perusahaan, tingkat bunga diprediksi meningkat, bisnis yang dijalankan memiliki risiko yang tinggi.
Pada dasarnya menganalis atau merencankan  financial suatu usaha bertujuan untuk memperoleh dana dan melihat performa yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, apakah memberi benefit atau tidak. Hal ini tergantung kepada rencana bisnis ditujukan pada siapa.
Rencana bisnis yang disajikan untuk peminjam dalam hal ini misalkan bank, maka ada beberapa informasi yang harus dimasukan ke dalam rencana bisnis yang akan disajikan kepada sumber pembiayaan yang potensial, yaitu:
1.                  Tujuan dari peminjam, tujuan ini harus dirumuskan secara jelas agar pemberi pinjaman dapat mengetahui tujuan ingin disampaikan.
2.                  Jumlah dana dan waktu yang diperlukan
3.                  Menjelaskan sumber pembiayaan yang lain
4.                  Menjelaskan kebutuhan dana secara rinci dan jelas
5.                  Serta jadwal pelunasan hutang
Sedangkan rencan bisns yang akan disajikan kepada ekuitas, maka rencana bisnis harus memuat berbagai informasi, diantaranya:
1.                  Struktur kesepakatan ekuitas dan struktur yang akan dihasilkan dari bisnis untuk ekuitas
2.                  Jumlah ekuitas yang akan ditawarkan
3.                  Komitmen dari manajemen bisnis
4.                  Batasan kepada pemegang saham
5.                  Peran pemegang saham dalam pengambilan keputusan
Menunjukan Analisis Risiko
Dalam proses penulisan perencanaan bisnis harus mampu menggambarkan dan menganalisis risiko bisnis yang hadapi, sehingga mampu menerapkan strategi yang tepat untuk meminimalkan risiko yang ada. Risiko yang dihadapi perusahan tergantung pada nilai sumber daya yang dimiliki perusahaan, proporsi sumber daya yang digunakan, waktu penggunaan sumberdaya, risiko dari bisnis itu sediri, biaya yang dibutuhkan keluar dari bisnis tersebut dan biaya gagal dari proyek yang dikerjakan.
Oleh karena itu dalam perencanaan bisnis mampu menggambarkan jenis risiko yang akan dihadapi dan bagaimana cara mengatasi risiko maupun ketidakpastian bisnis yang dijalankan. Jenis risiko umumnya terbagi menjadi:
1.                  Risiko operasional
Jenis risiko ini lebih pada internal perusahaan yang dilihat pada kemampuan perusahaan dalam menjalankan bisnis yang diusahakan. Risko operasional ini dapat bersumber dari: staff ahli mengundurkan diri dan beralih pada pesaing, masalah pada proses produksi, mesin rusak, bahan baku tidak sesuai standart yang telah ditetapkan, kebakaran, pecurian, tidak dapat memnuhi pemintaan pasar, serta tindakan karyawan yang merugikan perusahaan.
2.                  Risiko industri
Risiko industri berkaitan dengan keberlangsungan bisnis yang dijalankan yang dapat bersumber dari: masuknya perusahaan baru yang sejenis, pemasok tidak lagi memasok bahan bsku utama, gagal memenuhi permintaan produk yang ada di pasar, pesaing utama melakukan pemotongan harga, masuknya teknologi baru yang lebih efisien, bergabungnya pesaing untuk mengefisienkan biaya mereka.
3.                  Risiko keuangan
Risiko keuangan ini dapat terjadi pada kenaikan permintaan produk, sehingga harus meningkatkan produksi yang berarti meningkatkan biaya produksi, peningkatan suku bunga, apabila sumber pembiayaan berasal dari hutang, meningkatnya suku bunga, perusahaan harus mengembelikan pinjaman lebih besar.
4.                  Risiko politik
Risiko politik tidak hanya berasal dari kebijakan pemerintah, tetapi risiko ini juga dapat ditimbulkan oleh berbagai organisasi seperti serikat buruh, pelobi, aktivis maupun asosiasi perdagangan domestik maupun global.
Setelah mengidintifikasi jenis risiko pada bisnis yang diusahakan, rencana bisnis juga harus menggambarkan strategi manajemen risiko, sehingga risiko yang ada dapat dikelola dengan baik. Cara memajemen risiko tergantung pada jenis risiko yang dihadapi. Misalnya pada risko operasional untuk mengatasi musibah atau bencana alam yang akan terjadi, untuk mengatasinya perusahaan mengasuransikan aset-aset tertentu sehingga dapat diganti oleh perusahaan asuransi apabila mengalami musibah.

Menyajikan dan menyetujui rencana bisnis
Tujuan menyajikan bisnis untuk menjelaskan rencana bisnis yang akan dijalankan agar mendapatkan dukungan serta kepercayaan semua stackholder potensial. Oleh karena itu dalam menyajikan rencana bisnis semua anggota tim harus terlibat agar kesepakatan yang akan diambil dapat diterima semua pihak dan dapat terimplementasi sesuia tujuan bisnis.
Dalam mempresentasikan rencana bisnis, investor tidak hanya melihat dokumen, tetapi juga harus memiliki keyakinan pada orang yang menjalankan bisnis tersebut. Sehingga dalam mempresntasikan rencana bisnis harus mampu menyakinkan kepada pihak terkait agar mendapatkan persetujuan yang diharapkan. Oleh karena itu dalam presentasi bisnis diperlukan persiapan yang matang, dan apabila ada pertanyaan mampu memberikan jawaban yang tepat dan jelas. Dalam kenyataan pada saat pertama presentasi tidak selalu langsung disetujui, sehingga diperlukan strategi tertentu agar rencana bisnis yang diajukan dapat disetujui oleh investor atau para pengambil keputusan.

PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PROSES PERENCANAAN BISNIS

Bisnis merupakan akitivitas produktif yang diharapkan akan memberikan manfaat di masa yang akan datang. Mengingat pentingnya hal ini maka pelaku yang terlibat dalam bisnis harus mengetahui jelas bisnis yang akan dijalankan. Berdasarkan bisnis yang diajukan pelaku usaha baik pemilik ataupun manajernya harus bertanggung jawab penuh atas proses perencanaan bisnis terutama untuk bisnis yang berskala kecil atau yang baru memulai usahanya. Menurut Butler (2000) semakin kecil bisnis maka peran pemilik atau manajer akan semakin kompleks terutama pada masa pembangunan karena dituntut memiliki berbagai keterampilan dalam mengoperasikan bisnis. Namun, berbeda halnya dengan perusahaan atau organisasi besar dalam hal perencanaan bisnis akan melibatkan pihak dan keputusan yang diambil seringkali berdasarkan dokumen dan data-data informasi yang disajikan secara detail bisnis yang akan dijalankan. Sehingga dalam organisasi besar ini tidak beitu menghiraukan pihak mana saja yang melakukan kajian karena semua memiliki hak berpendapat yang sama, dan keputusan akan dilaksanakn bersama berdasarkan kesepakatan.
Pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis memiliki tulisan atas rencana bisnis yang dilakukan sehingga pihak-pihak ini dapat membandingkan dengan hasil yang akan dicapai pada penerapan binisnya dikemudian hari. Mencapai kesuksesan dalam menjalankan sebuah bisnis adalah keinginan semua pihak. Hal ini akan terealisasi jika pihak yang terlibat dalam bisnis memiliki rasa “memiliki” perusahaan yang dikelola bersama. Rasa “memiliki” yang dituangkan dalam kerja keras dan penuh tanggung jawab akan membuat bisnis sukses, namun sebaliknya bisnis yang kuat akan runtuh bila tidak diimbangi dengan rasa “memiliki” oleh pengelolanya.
Miller (2008) menambahkan bahwa dalam proses perencanaan bisnis dibutuhkan seseorang yang mengetahui bisnis, seseorang yang mampu mengatur komponen dan bagian rencana bisnis, dan seseorang yang dapat menulis. Pertama, seseorang yang mengetahui atau berpengalaman dengan bisnis yang akan dijalankan dapat membatu dalam penyusunan strategi karena mereka telah memiliki spesialisasi terhadap bisnis (dalam bidang tersebut). Namun jika bisnis yang akan dijalankan adalah bisnis baru maka dapat meminta bantuan ke rekan melaalui diskusi atau sejenisnya sehingga bisnis mempunyai arahan yang jelas. Kedua, seseorang yang mampu mengatur komponen dan bagian rencana bisnis akan membantu dalam mengatur bisnissupaya tidak keluar dari jalur yang diinginkan. Orang-orang yang berorientasi detail dan memilki dedikasi yang tinggi terhadap perusahaan dibutuhkan dalam hal ini. Ketiga, seseorang yang dapat menulis akan membantu perusahaan dalam mempublikasikan bisnis sehingga bisnis terkesan menarik bagi khalayak (investor). Butler juga menambahkan bahwa ada beberapa keterampilan yang perlu dimiliki oleh pebisnis dalam menjalankan usahanya diataranya adalah keterampilan teknis, keterampilan pemasaran, keterampilan menarik stakeholders, keterampilan organisasi perusahaan, keterampilan membuat keputusan, keterampilan dalam mengelola keuangan perusahaan, keterampilan dalam melayani pelanggan, keterampilan dalam memanajemen staff, dan keterampilan dalam manjemen dan komputerisasi.
Perencanaan bisnis adalah cetak biru (blue print) dari bisnis yang akan dijalankan. Cetak biru ini harus tertulis jelas dan terarah. Cetak biru ini harus memuat piramida yang menggambarkan hirarki manajemen perusahaan yang berupa visi, misi, tujuan, dan rencana ke depan. Semua komponen dalam piramida ini ditulis dengan jelas dan harus dipertanggung jawabkan. Berdasarkan pemaparan ini, dengan kata lain harus ada satu orang yang bertanggung jawab penuh supaya bisnis yang diharapkan berjalan sesuai dengan rencana. Semua pihak berhak berpikir secara luas, mengenai perusahaan tidak hanya bergantung pada tugas (spesialisasi) yang dimilikinya dan fokus terhadap masalah yang paling besar yang ada pada perusahaan. Sehingga dengan kata lain pemilik atau manajer harus memperioritaskan kesenjangan dalam keterampilan yang dimiliki dan dituntut menemukan solusi atas kesenjangan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan berusaha.
Berdasarkan pemaparan diatas, disimpulkan bahwa untuk perusahaan besar perencanaan dilakukan oleh banyak pihak. Perencanaan ditulis secara jelas dan diberikan kepada seluruh pengambil keputusan untuk memastikan bahwa kegiatan semua pihak yang terlibat dikoordinasikan dan memastikan bahwa rencana tersebut membutuhkan waktu.. Tulisan ini merupakn dasar untuk mengevalusasi bisnis yang dijalankan dan melihat berapa besar pengaruh dan tanggung jawab pihak tersebut dalam pengelolaannya (dalam bentuk pelaporan).

MENGELOLA PROSES PERENCANAAN BISNIS

Perencanaan bisnis untuk bisnis yang berskala besar harus dimulai dengan rapat yang mengikutsertakan semua pihak yang terlibat dengan bisnis. Perbincangan yang menjadi bahasan dalam rapat ini membahas tentang bagaimana kelanjutan dari bisnis yang direncanakan. Setelah rapat selesai membahas riview stategis yang akan diimplementasikan dalam bisnis, sebaiknya riview rapat dilakukan untuk membahas semua pihak yang akan terlibat dan juga untuk mengidentifikasi  penelitian tambahan yang akan dibutuhkan. Ini merupakan langkah terbaik setelah evaluasi strategi dilakukan dan ketika sebuah keputusan diminta pada pilihan strategi rencana bisnis. pada proses ini dapat juga ditambahkan poin lain seperti tingkat kompleksitas dan sensitifitas keuangan serta tingkat risiko bisnis yang direncanakan.
            Miller (2008) menambahkan bahwa dalam pengelolaan ini juga pihak perusahaan harus memastikan juga bahwa rencana bisnis yang telah ditentukan berdasarkan perspektif strategis telah dilaksanakan bukan hanya sebatas lembaran kertas saja. Beberapa ide yang dapat membantu dalam mengelola rencana adalah a) mempublikasikan secara internal target keuangan dan non keuangan yang tertera dalam rencana bisnis via timeline chart; b) mengadakan rapat manajemen senior pada periode tertentu untuk mengevaluasi perkembangan strategi dan target yang tertera pada rencana; c) membuat keputusan berdasarkan atau disinkronisasikan dengan strategi dan target yang telah ditulis pada rencana bisnis.
           

PENUTUP

Kesimpulan
·                     Proses perencanaan  adalah bagian dari daur kegiatan manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan (decision making)untuk masa depan, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Tahap melakukan perencanaan yaitu dimulai dengankeputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerj, merumuskan keadaan saat ini, mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, dan mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
·                     Cara “klasik” untuk mengetahui apa yang paling penting dalam hidup dan harus dilakukan adalah menggunakan Eisenhower Matrix berdasarkan kriteria Penting dan Mendesak, maka diperoleh empat kemungkinan: 1. Not Important but Urgent. Sebenarnya tidak penting, tapi mendesak, 2. Important and Urgent. Penting dan mendesak, 3. Important but not urgent. Penting tapi tidak mendesak, 4. Not important and not urgent. Sudah tidak penting, tidak mendesak juga.
·                     Proses perencanaan bisnis pada dasarnya adalah langkah-langkah yang dilalui atau action-action yang dilakukan dalam menghasilkan sebuah bisnis plan (perencanaan bisnis.)
·                     Model bisnis menunjukkan bagaimana perusahaan akan mengkonversi input (modal, bahan baku dan tenaga kerja) menjadi output (total nilai barang yang diproduksi) dan membuat kembali yang lebih besar daripada biaya kesempatan modal dan memberikan kembali ke investor
·                     Masalah pendanaan suatu perusahaan merupakan masalah penting, karena jalannnya suatu perusahaan memerlukan dana yang cukup, agar perusahaan tersebut dapat beroperasi. Untuk mengetahui pendanaan suatu perusahaan diperlukan beberapa analisis mulai dari mengindentifikasi kebutuhan dana, jenis-jenis pembiayaan, dan setelah itu melakukan suatu keputusan dengan menggunakan empat prinsip yaitu struktur modal yang optimal dengan melihat rasio hutang terhadap ekuitas, proporsi keuntungan, memilih sumber pembiayaan yang tepat dan menentukan potensi sumber pembiayaan baik modal sendiri ataupun hutang.
·                     Menganalis atau merencankan  financial suatu usaha bertujuan untuk memperoleh dana dan melihat performa yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, apakah memberi benefit atau tidak. Hal ini tergantung kepada rencana bisnis ditujukan pada siapa
·                     Dalam proses penulisan perencanaan bisnis harus mampu menggambarkan dan menganalisis risiko bisnis yang hadapi serta strategi yang akan diterapkan untuk risiko yang akan dihadapi.
·                     presentasi bisnis diperlukan persiapan yang matang, dan apabila ada pertanyaan mampu memberikan jawaban yang tepat dan jelas. Selain itu juga diperlukan strategi tertentu agar rencana bisnis yang diajukan dapat disetujui oleh investor atau para pengambil keputusan.
·                     Perencanaan ditulis secara jelas dan diberikan kepada seluruh pengambil keputusan untuk memastikan bahwa kegiatan semua pihak yang terlibat dikoordinasikan dan memastikan bahwa rencana tersebut membutuhkan waktu.. Tulisan ini merupakn dasar untuk mengevalusasi bisnis yang dijalankan dan melihat berapa besar pengaruh dan tanggung jawab pihak tersebut dalam pengelolaannya (dalam bentuk pelaporan).
·                     Pengelolaan harus memastikan bahwa rencana bisnis yang telah ditentukan berdasarkan perspektif strategis telah dilaksanakan bukan hanya sebatas lembaran kertas saja.


Saran

Dari pembahasan di atas dapat diketahui pentingnya perencanaan bisnis bagi bisnis yang dijalankan salah satunya dengan memperhatikan proses perencanaan bisnis. Maka sebaiknya perlu ditekankan hal-hal yang berkaitan dengan proses perencanaan bisnis seperti personal time management, ikhtisar dari proses perencanaan bisnis yang mencakup rencana dan tinjauan strategis, rencana pemasaran, rencana operasional (pelaksanaan), model bisnis, memeriksa masalah pendanaan ( Examine Funding Issues), menunjukan analisis risiko, serta menyajikan dan menyetujui rencana bisnis. Selain itu juga perlu diperhatian yang mencakup pihak-pihak yang terlibat dalam proses perencanaan bisnis dan  mengelola proses perencanaan bisnis. Jika dalam menetapkan hal-hal tersebut tepat maka proses perencanaan akan lancer dan perencanaan yang dilakukanpun akan baik dan tepat bagi bisnis yang dijalankan.


DAFTAR PUSTAKA
Anonym. “A Robust Business Plan”. 27 November 2014. http://www.guidetobusinessplanning.com/minitutorials/businessplanningprocess.html
Anonym. “Business Plan”. 27 November 2014. http: //en.m.wikipedia.org/wiki/Business Plan
Butler D. 2000. Business Planning: A Guide to Business Start-up. Florence Production Ltd: Great Britain
Cohen, Scott. “Business Model”. 28 November 2014. http://lexicon.ft.com/Term?term=business-model
Friend Graham dan Zehle Stefan. 2004. Guide to Business Planning.London
Gleeson, Alan. “The Business Plan Process”. 27 November 2014. http://articles.bplans.co.uk/writing-a-business-plan/business-plan-process/1015
Jensen, K.B. The Business Plan. Ryerson University : School of Business Management
Miller M. 2008. Alfha Teach Yourself : Bussiness Plans dalam 24 Jam. Prenada: Jakarta
Osterwalder, Alexander. Business Model Innovation Book. 28 November 2014. http://www.businessmodelgeneration.com/
Rittenberg Larry and Martens Frank. 2012. Enterprise Risk Management.Commitee of Sponsoring Organizatios of the Treadway Commission.






1 comment:

  1. You are welcome to ACCESS LOANS FIRM here we make sure you get the best loan for your business or pay your bills. Just answer a few simple questions and meet the terms. Contact us now for a 3% loan on all loans, it's easy, fast and secured.

    AVAILABLE LOANS WE OFFER ARE;

    *Personal Loan and Housing Loan,
    * Home renovation and Hospital bills
    * Enlargement of Business
    * Refinancing Agricultural Extensions and Gold Mining
    * Financing projects with higher financial needs
    *Business Loan and Investment Loan 
    CONTACT INFORMATIONS ARE;

    HEAD OFFICE(accessloansfirm@gmail.com)

    WHATSAPP:  +12342018860

     A good loan start with better Borrowing

    ReplyDelete