Monday, 6 March 2017

Laporan Keuangan PT WIKA dan Ramayana Agro Mandiri

 TUGAS
MANAJEMEN FINANSIAL
Laporan Keuangan
PT WIKA dan Ramayana Agro Mandiri
 BINTANG MUKHAMMAD B AKBAR
SEKOLAH BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang akan bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Baik buruknya suatu keputusan yang diambil sangat ditentukan oleh mutu dari informasi yang digunakan. Laporan keuangan juga berisi pertanggungjawaban manajemen atas sumberdaya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan bersifat sangat penting bagi para pemakainya meliputi para investor dan calon investor, kreditor, pemasok, pelanggan, pemerintah dan lembaga lainnya, karyawan serta masyarakat.
Darminto dan Juliaty (2008) menyatakan bahwa para pemakai laporan keuangan menggunakan laporan keuangan dengan kebutuhan yang berbeda seperti para investor berkepentingan terhadap risiko yang melekat dan hasil pengembangan investasi yang dilakukannya, para pemasok dan kreditor usaha lainnya membutuhkan informasi untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo, shareholders membutuhkan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan dan rencana bisnis selanjutnya, para pelanggan membutuhkan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika mereka terlibat  dalam  perjanjian  jangka  panjang  dengan  atau  bergantung    pada perusahaan, pemerintah membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya, karyawan membutuhkan  informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan serta kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja, laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya. Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan pelaporan serta penganalisisan hasilnya. Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan. Kegiatan akuntansi tidak hanya berhenti sampai pelaporan, melainkan termasuk juga proses penganalisisan laporan keuangan. Analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu mengatasi kesenjangan yang timbul karena laporan keuangan yang bersifat historis dengan cara mengolah kembali laporan keuangan, sehingga dapat membantu para pengambil keputusan melakukan prediksi – prediksi (Darminto dan Juliaty, 2008).
HASIL & PEMBAHASAN

Kinerja Keuangan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk

1.      Imbalan Kepada Pemegang Saham/ Return On Equity (ROE)

Rasio imbalan kepada pemegang saham (ROE) merupakan hasil bagi antara laba setelah pajak dengan modal sendiri. Laba setelah pajak adalah hasil pengurangan antara laba bersih dengan laba penjualan aktiva tetap. Hasil perhitungan terhadap laba setelah pajak PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam tabel berikut ini.





 

Tabel Laba setelah pajak PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

eterangan
Tahun
2013
2014
2015
2016
Laba Bersih
311.241.250
390.946.495
523.268.580
624.371.679
Dikurangi:




Laba Penjualan Aktiva




Tetap
57.351
105.494
305.950
-
Laba Setelah Pajak
311.183.899
390.841.001
522.962.630
624.371.679

Modal sendiri adalah hasil pengurangan antara total modal sendiri per 31 desember dengan aktiva dalam  pelaksanaan  dan laba bersih. Hasil perhitungan terhadap modal sendiri PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel Modal sendiri PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Keterangan
Tahun
2013
2014
2015
2016
Total Modal Sendiri per 31




Desember
1.916.767.944
2.219.375.875
2.834.298.857
3.226.958.875
Dikurangi:




Aktiva Tetap Dalam
40.113.656
198.762.853
153.313.842
140.480.075
Pelaksanaan




Laba Bersih
311.241.250
390.946.495
523.268.580
624.371.679
Modal Sendiri
1.565.413.038
1.629.666.527
2.157.716.435
2.462.107.121


Berdasarkan hasil perhitungan laba setelah pajak dan modal sendiri, selanjutnya dapat dilakukan perhitungan terhadap rasio imbalan kepada pemegang saham (ROE) PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Hasil perhitungan terhadap imbalan kepada pemegang saham (ROE) PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel  ROE PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk  (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun
Laba Setelah Pajak
Modal Sendiri
ROE
Bobot
2013
311.183.899
1.565.413.038
19, 88%
20
2014
390.841.001
1.629.666.527
23, 98%
20
2015
522.962.630
2.157.716.435
24, 24%
20
2016
624.371.679
2.462.107.121
25, 36%
20

Imbalan Investasi/ Return On Investment (ROI)

Rasio imbalan investasi/ Return    On Investment (ROI) merupakan hasil bagi antara jumlah EBIT dan penyusutan   dengan capital employed. EBIT adalah hasil pengurangan antara laba sebelum pajak penghasilan dengan laba penjualan aktiva tetap dan laba divestasi, sedangkan penyusutan adalah hasil dari akumulasi penyusutan dari able yang dimiliki perusahaan. Hasil perhitungan terhadap EBIT dan penyusutan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam able berikut ini.

Tabel Penjumlahan EBIT dan Penyusutan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk Periode 2010-2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


Keterangan

2013
2014
2015
2016
Laba sebelum pajak




penghasilan
473.326.034
629.606.985
832.672.755
1.016.690.189
Dikurangi:




Laba Penjualan Aktiva Tetap
57.351
105.494
305.950
-
Laba Divestasi
67.753.928



EBIT
405.514.755
629.501.491
832.366.805
1.016.690.189

Ditambah: Penyusutan


239.367.875


294.475.460


385.583.249


505.726.264
EBIT + Penyusutan
644.882.630
923.976.951
1.217.950.054
1.522.416.453


Capital employed adalah hasil pengurangan antara total aktiva dengan aktiva tetap dalam pelaksanaan. Hasil perhitungan terhadap capital employed PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam able berikut ini.

Tabel Capital Employed PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


Keterangan
Tahun
2013
2014
2015
2013
Total Aktiva
6.286.304.902
8.322.979.571
11.020.768.204
12.594.962.700
Dikurangi:




Aktiva tetap dalam




pelaksanaan
40.113.656
198.762.853
153.313.842
140.480.075
Capital Employed
6.246.191.246
8.124.216.718
10.867.454.362
12.454.482.625

Berdasarkan hasil perhitungan dari EBIT ditambah penyusutan dan capital employed, selanjutnya dapat dilakukan perhitungan terhadap rasio imbalan investasi (ROI) PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Hasil perhitungan terhadap rasio imbalan  investasi  (ROI)  PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam able berikut ini.

Tabel ROI PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun
EBIT + Penyusutan
Capital Employed
ROI
Bobot
2013
644.882.630
6.246.191.246
10, 32%
7,5
2014
923.976.951
8.124.216.718
11, 37%
9
2015
1.217.950.054
10.867.454.362
11, 21%
9
2016
1.522.416.453
12.454.482.625
12, 22%
10,5

Rasio Kas/ Cash Ratio

Rasio kas/ cash ratio merupakan hasil bagi antara jumlah kas, bank dan surat     berharga jangka pendek dengan current liabilities atau kewajiban  able.  Hasil  perhitungan  terhadap  rasio  kas  PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam able berikut ini.

Tabel Rasio Kas PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun
Kas + Bank + Surat Berharga Jangka pendek
Current Liabilities
Rasio Kas
Skor
2013
1.227.704.869
3.642.026.776
33, 71%
4
2014
1.244.316.237
5.127.208.872
24, 27%
3
2015
1.532.152.673
6.580.327.407
23, 28%
3
2016
1.386.707.038
7.298.469.461
19%
3


Rasio Lancar/ Current Ratio
Rasio able/ current ratio merupakan hasil bagi antara current asset dengan current liabilities. Hasil perhitungan terhadap rasio lancer PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam able berikut ini.

Tabel Rasio Lancar PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun
Current Asset
Current Liabilities
Current ratio
Bobot
2013
4.954.287.102
3.642.026.776
136, 03%
5
2014
5.838.851.683
5.127.208.872
113, 88%
4
2015
7.250.634.507
6.580.327.407
110, 19%
4
2016
7.994.288.651
7.298.469.461
109, 53%
3


Collection Periods (CP)
Collection Periods merupakan hasil bagi antara piutang usaha dengan  pendapatan  usaha  dikalikan  365  hari.  Hasil perhitungan terhadap collection periods PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam table berikut ini.

Tabel Collection Periods PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun
Total Piutang Usaha
Pendapatan Usaha
Collection Periods
Perbaikan
Bobot
2013
899.690.382
6.022.921.894
55 Hari
-
5
2014
1.323.066.544
7.741.827.272
62 Hari
(7 Hari)
4,5
2015
1.347.884.535
9.905.214.374
50 Hari
12 Hari
5
2016
1.479.294.484
11.884.667.552
45 Hari
5        Hari
5




Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan merupakan hasil bagi antara total persediaan dengan pendapatan usaha dikalikan 365 hari. Hasil perhitungan terhadap perputaran persediaan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam table berikut ini.

Tabel Perputaran Persediaan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk Periode 2010-2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun
Total Persediaan
Pendapatan Usaha
Perputaran Persediaan
Perbaikan
Bobot
2013
682.562.751
6.022.921.894
41 Hari
-
5
2014
872.775.160
7.741.827.272
41 Hari
0
5
2015
1.143.498.323
9.905.214.374
42 Hari
(1 Hari)
5
2016
1.118.390.356
11.884.667.552
34 Hari
8        Hari
5

Perputaran Total Aset/Total Asset Turn Over (TATO)

Rasio perputaran total able/total asset turn over (TATO) merupakan hasil bagi antara total pendapatan dengan capital employed.  Total  pendapatan  terdiri  dari  pendapatan  usaha    dan pendapatan lain-lain. Hasil perhitungan terhadap total pendapatan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam able berikut ini.

Tabel Total Pendapatan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


Keterangan
Tahun
2013
2014
2015
2016
Pendapatan Usaha
6.022.921.894
7.741.827.272
9.905.214.374
11.884.667.552
Ditambah:




Laba Ventura
40.157.871
101.522.034
197.505.039
261.014.273
Bersama – Bersih




Pendapatan Bunga
28.913.365
34.324.442
36.485.663
24.107.033
Laba (Rugi) Selisih
(4.104.954)
22.756.746
2.556.010
(31.253.143)
Kurs – Bersih




Laba (Rugi) Entitas




Asosiasi


(5.138.607)
(2.791.446)
Total Pendapatan
6.087.888.176
7.900.430.494
10.136.622.479
12.135.744.269
Capital employed adalah hasil pengurangan antara total aktiva dengan aktiva tetap dalam pelaksanaan. Hasil perhitungan terhadap capital employed PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam able berikut ini.

Tabel Capital Employed PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


Keterangan
Tahun
2013
2014
2015
2016
Total Aktiva
6.286.304.902
8.322.979.571
11.020.768.204
12.594.962.700
Dikurangi:




Aktiva tetap dalam




pelaksanaan
40.113.656
198.762.853
153.313.842
140.480.075
Capital Employed
6.246.191.246
8.124.216.718
10.867.454.362
12.454.482.625


Berdasarkan hasil perhitungan dari total pendapatan dan  capital employed, selanjutnya dapat dilakukan perhitungan  terhadap rasio perputaran total able (TATO) PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Hasil perhitungan terhadap rasio perputaran total able (TATO) PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam able berikut ini.

Tabel TATO PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun
Total Pendapatan
Capital Employed
TATO
Perbaikan
Bobot
2013
6.087.888.176
6.246.191.246
97, 47%
-
4
2014
7.900.430.494
8.124.216.718
97, 25%
(0, 22 %)
4
2015
10.136.622.479
10.867.454.362
93, 28%
(3, 97 %)
4
2016
12.135.744.269
12.454.482.625
97, 44%
4, 16 %
4


Rasio Total Modal Sendiri (TMS) terhadap Total Aset (TA)

Rasio Total Modal Sendiri (TMS) terhadap Total Aset (TA) merupakan hasil bagi antara total modal sendiri dengan total able. Total modal sendiri merupakan hasil pengurangan antara total modal sendiri per 31 Desember dengan dana yang belum  ditentukan status penggunaannya. Hasil perhitungan terhadap total modal sendiri PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam able berikut ini.

Tabel Total Modal Sendiri PT. Wijaya  Karya  (Persero) Tbk Periode 2010-2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


Keterangan
Tahun
2010


2013
Total Modal Sendiri per




31 Desember
1.916.767.944
2.219.375.875
2.834.298.857
3.226.958.875
Dikurangi:




Dana belum ditentukan




status penggunaannya
285.040.173
354.616.774
466.344.198
144.016.889
Total Modal Sendiri
1.631.727.771
1.864.759.101
2.367.954.659
3.082.941.986

Berdasarkan hasil perhitungan dari total modal sendiri dan telah diketahuinya total aset, selanjutnya dapat dilakukan perhitungan terhadap rasio total modal sendiri (TMS) terhadap total aset (TA) PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Hasil perhitungan terhadap rasio total modal sendiri (TMS) terhadap total aset (TA) PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel Rasio Total Modal Sendiri (TMS) terhadap Total Aset (TA) PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun
Total Modal Sendiri
Total Aset
TMS terhadap TA
Bobot
2013
1.631.727.771
6.286.304.902
25, 96%
7,25
2014
1.864.759.101
8.322.979.571
22, 40%
7,25
2015
2.367.954.659
11.020.768.204
21, 49%
7,25
2016
3.082.941.986
12.594.962.700
24, 48%
7,25

            Hasil Penilaian Kinerja Keuangan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk Dari hasil analisis masing-masing rasio keuangan, dapat digunakan untuk menilai kesehatan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk periode 2013-2016 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP 100/MBU/2002. Hasil penilaian PT.  Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel Hasil Penilaian PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk

NO
INDIKATOR
2010
2011
2012
2013
BOBOT
BOBOT
BOBOT
BOBOT
1
Imbalan     Kepada     Pemegang Saham (ROE)
20
20
20
20
2
Imbalan Investasi (ROI)
7,5
9
9
10,5
3
Rasio Kas/cash ratio
4
3
3
3
4
Rasio Lancar/current ratio
5
4
4
3
5
Collection periods
5
4,5
5
5
6
Perputaran persediaan
5
5
5
5
7
Perputaran total asset (TATO)
4
4
4
4
8
Rasio     total     modal     sendiri (TMS) terhadap total asset (TA)
7,25
7,25
7,25
7,25
AKUMULASI BOBOT
57, 75
56, 75
57, 25
57, 75
TOTAL SKOR
82, 5
81, 07
81, 79
82, 5
TINGKAT KESEHATAN
SEHAT
SEHAT
SEHAT
SEHAT
KATEGORI
AA
AA
AA
AA






















A.    Analisis Rasio Keuangan IRT Ramayana Agro Mandiri Tahun 2011-2014 Perhitungan rasio keuangan berdasarkan data dari laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba rugi tahun 2011-2014 meliputi rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Hasil perhitungan masing-masing rasio keuangan Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2011-2014 disajikan sebagai berikut:


1)     Rasio Likuiditas a. Rasio Lancar

Tabel 1. Rasio Lancar Ramayana Agro Mandiri Tahun 2011 – 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)

Aktiva
Hutang


Rasio

Tahun
Lancar (Rp)
Lancar (Rp)

Lancar

a
b

a
  100%












b

2011
835,968.10
68,050
1228.46%

2012
1,082,742.70
71,700
1510.10%

2013
1,858,885.70
46,600
3989.03%

2014
2,169,781.85
56,700
3826.78%


Rata-rata

2638.59%


Berdasarkan perhitungan pada tabel 1 dapat diketahui pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 bahwa kondisi Rasio Lancar Ramayana Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Nilai rasio lancar yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 1228.46% dan nilai rasio lancar yang paling tinggi yaitu pada tahun 2013 yang mencapai 3989.03%.

Perhitungan pada tabel 1 menunjukkan bahwa angka rasio lancar yang terlalu besar. Terlalu besarnya angka rasio lancar mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami over liquidity. Meskipun perusahaan sangat mampu dalam melunasi hutang lancarnya, rasio lancar yang

terlalu tinggi menunjukkan manajemen perusahaan kurang efisien dalam melakukan pengelolaan aktiva lancarnya karena hal tersebut menunjukkan bahwa adanya dana yang menganggur.


b.   Rasio Cepat

Tabel 2. Rasio Cepat Ramayana Agro Mandiri Tahun 2011 – 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)

Aktiva Lancar
Persediaan
Hutang

Rasio Cepat


(Rp)
(Rp)
Lancar


Tahun
(Rp)











a
b
c

(a − b)
x100%










c

2011
835,968.10
163,000
68,050
988.93%

2012
1,082,742.70
245,000
71,700
1168.40%

2013
1,858,885.70
325,000
46,600
3291.60%

2014
2,169,781.85
560,000
56,700
2839.12%


Rata-rata

2638.59%








Berdasarkan perhitungan Rasio Cepat Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2011 sampai  dengan tahun 2014 dapat diketahui bahwa kondisi Rasio Cepat Ramayana Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Nilai rasio cepat yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 988.93% dan nilai rasio cepat yang paling tinggi yaitu pada tahun 2013 yang mencapai 3291.60%.
Perhitungan pada tabel 2 menunjukkan bahwa nilai rasio cepat perusahaan sangat besar. Angka rasio cepat yang besar mengindikasikan bahwa perusahaan mampu dalam melunasi hutang lancarnya tanpa menggunakan persediaan yang ada, akan tetapi angka rasio cepat yang terlalu tinggi menunjukkan bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola aktiva lancar yang paling liquid tersebut.

c.   Rasio Kas

Tabel 3. Rasio Kas Ramayana Agro Mandiri Tahun 2011 – 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)


Kas
Hutang





Lancar
Rasio Kas

Tahun
(Rp)

(Rp)










a
b

a
  100%









b

2011
489,968.1
68,050
720.01%

2012
622,342.7
71,700
867.98%

2013
1,266,055.7
46,600
2716.86%

2014
1,386,781.85
56,700
2445.82%


Rata-rata

1687.67%


Berdasarkan perhitungan Rasio Kas Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 dapat diketahui bahwa kondisi Rasio Cepat Ramayana Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Nilai rasio cepat yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 720.01% dan nilai rasio cepat yang paling tinggi yaitu pada tahun 2013 yang mencapai 2716.86%.

Dari perhitungan pada tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa angka kas perusahaan sangat besar bila dibandingkan dengan hutang lancarnya. Ditinjau dari segi penjaminan hutang lancar dapat dikatakan bahwa cash ratio yang tinggi adalah baik, namun ditinjau dari profitabilitas belum tentu. Dikatakan demikian karena semakin banyak perusahaan menyimpan uang kas ditangan (cash on hand), berarti semakin banyak pula dana yang menganggur.
2)     Rasio Leverage a. Rasio Hutang

Tabel 4. Rasio Hutang Ramayana Agro Mandiri Tahun 2011 – 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)

Total
Total Aktiva


Rasio


Hutang



Tahun
(Rp)

Hutang

(Rp)








a
b

a
x100%








b

2011
68,050
1,094,088.1

6.22%

2012
71,700
1,608,582.7

4.46%

2013
46,600
2,419,445.7

1.93%

2014
56,700
3,335,121.85

1.70%


Rata-rata

5.25%


Berdasarkan perhitungan Rasio Hutang Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Rasio Hutang Ramayana Agro Mandiri mengalami penurunan setiap tahunnya. Nilai rasio hutang yang paling tinggi ditunjukkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 6.22% dan nilai rasio hutang yang paling rendah yaitu pada tahun 2014 yang mencapai 1.70%.

Adanya penurunan rasio hutang yang terjadi setiap tahunnya menunjukkan bahwa semakin kecil jumlah modal pinjaman yang digunakan oleh perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan atau bisa dikatakan bahwa semakin kecil aktiva yang dibiayai oleh kreditur. Kecilnya rasio hutang mengindikasikan bahwa perusahaan sangat baik dalam mengelola manajemen hutangnya.

b.   Rasio Hutang atas Modal

Tabel 5. Rasio Hutang atas Modal Ramayana Agro Mandiri Tahun 2011 – 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)


Total Hutang

Total
Rasio Hutang

Tahun
(Rp)

Modal (Rp)
atas Modal





a








a

b


x100%




b

2011
68,050

1,026,038.1
6.63%

2012
71,700

1,536,882.7
4.67%

2013
46,600

2,372,845.7
1.96%

2014
56,700

3,278,421.85
1.73%


Rata-rata

3.75%


Berdasarkan perhitungan Rasio Hutang atas Modal Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2011. sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Rasio Hutang Ramayana Agro Mandiri mengalami penurunan setiap tahunnya. Nilai rasio hutang yang paling tinggi ditunjukkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 6.63%dan nilai rasio hutang yang paling rendah yaitu pada tahun 2014 yang mencapai 1.73%.



Penurunan yang terjadi setiap tahunnya mengindikasikan bahwa perusahaan tidak menekankan pembiayaan dari luar atau bisa dikatakan bahwa perusahaan menggunakan modal sendiri dalam melakukan operasi perusahaan. Hal ini menunjukkan semakin kecil resiko yang ditanggung perusahaan.













3)      Rasio Aktivitas
a.  Perputaran Persediaan

Tabel Perputaran Persediaan Ramayana Agro Mandiri   Tahun  2011                  2014    (Dalam Ribuan Rupiah)


HPP
Persediaan
Rata-rata
Perputaran

Tahun
(Rp)
(Rp)
Persediaan
Persediaan





a








a
b
c


x1kali



b

2011
1,150,587.2
163,000
-
-

2012
1,516,536.4
245,000
204,000
7.43 kali

2013
2,311,700
325,000
285,000
8.11 kali

2014
2,553,970.85
560,000
442,500
5.77 kali


Rata-rata

7.11 kali






Berdasarkan perhitungan Perputaran Persediaan Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Perputaran Persediaan Ramayana Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Angka perputaran persediaan yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2014 yaitu sebesar 5.77 kali dan angka perputaran persediaan yang paling tinggi yaitu pada tahun 2013 yang mencapai 8.11 kali.

Melihat rata-rata perputaran persediaan yang sebesar 7.11 kali maka dapat dikatakan bahwa perusahaan membutuhkan 51 hari untuk merubah persediaan menjadi piutang melalui penjualan. Perputaran persediaan yang relatif pelan seringkali merupakan tanda dari persediaan barang yang berlebihan, jarang digunakan, atau tidak terpakai dalam persediaan. Rendahnya perputaran persediaan juga mengindikasikan bahwa perusahaan menahan stok persediaan yang sangat banyak.

b.   Perputaran Aktiva Tetap

Tabel Perputaran Aktiva Tetap Ramayana Agro Mandiri  Tahun  2011                  2014    (Dalam            Ribuan Rupiah)

Penjualan
Aktiva Tetap

Perputaran

Tahun
(Rp)
(Rp)

Aktiva Tetap





a








a
b



x1kali



b

2011
1,493,859
258,120

5.79 kali

2012
2,347,041
525,840

4.46 kali

2013
3,391,663
560,560

6.05 kali

2014
3,761,947
1,165,340

3.23 kali


Rata-rata

4.88 kali








Berdasarkan perhitungan Perputaran Aktiva Tetap Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Perputaran Aktiva Tetap Ramayana Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Angka perputaran aktiva tetap yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2014 yaitu sebesar 3.23 kali dan angka perputaran aktiva tetap yang paling tinggi yaitu pada tahun 2013 yang mencapai 6.05 kali.

Perhitungan tabel 7 menunjukan bahwa kenaikan aktiva tetap perusahaan yang tidak diimbangi dengan naiknya penjualan perusahaan sehingga hal ini menyebabkan adanya penurunan perputaran aktiva tetap selama setahun terakhir.

c.   Perputaran Total Aktiva

Tabel Perputaran Total Aktiva Ramayana Agro Mandiri   Tahun  2011                  2014    (Dalam            Ribuan Rupiah)

Penjualan

Total Aktiva
Perputaran

Tahun
(Rp)

(Rp)
Total Aktiva





a








a

b


x1kali



b

2011
1,493,859

1,094,088.1

1.36 kali

2012
2,347,041

1,608,582.7

1.46 kali

2013
3,391,663

2,419,445.7

1.40 kali

2014
3,761,947

3,335,121.85

1.13 kali


Rata-rata


1.34 kali


Berdasarkan perhitungan Perputaran Total Aktiva Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Perputaran Total Aktiva Ramayana Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Angka perputaran total aktiva yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2014 yaitu sebesar 1.13 kali dan angka perputaran total aktiva yang paling tinggi yaitu pada tahun 2013 yang mencapai 1.40 kali.

Perhitungan pada tabel 8 menunjukkan perusahaan terus menambah aktivanya yang berasal dari aktiva lancar maupun aktiva tetap namun peningkatan penjualan masih belum

optimal. Penurunan tersebut juga mengindikasikan bahwa perusahaan kurang efektif dalam menggunakan seluruh aktivanya dalam menghasilkan penjualan sehingga perputaran total aktiva perusahaan turun selama satu tahun terakhir.

d.   Rata-rata Periode Tagih
Tabel 10. Rata-rata Periode Tagih Ramayana AgroMandiri          Tahun  2011–2014 (Dalam     Ribuan Rupiah)


Perputaran

Rata-rata

Perubahan


Piutang
Periode Tagih


Tahun

Periode


360




a


Tagih









a  x1hari







2011
-
-
-

2012
7.07 kali

50.92 hari
-

2013
8.42 kali

42.74 hari

- 8.18 hari

2014
9.20 kali

39.14 hari

- 3.6 hari

Rata-rata

44.27 hari



Sumber: Data Primer Diolah, 2015


Tabel  Perputaran       Piutang  Ramayana  Agro Mandiri  Tahun  2011                  2014    (Dalam            Ribuan Rupiah)



Penjualan
Piutang
Rata-rata
Perputaran

Tahun
Kredit (Rp)
(Rp)
Piutang

Piutang





a








a
b
c


x1kali



c

2011
896,315.4
183,000
-
-

2012
1,408,224.6
215,400
199,200
7.07 kali

2013
2,034,997.8
267,830
241,615
8.42 kali

2014
2,257,168.2
223,000
245,415
9.20 kali


Rata-rata

8.23 kali


Berdasarkan perhitungan Perputaran Piutang Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Perputaran Piutang Ramayana Agro Mandiri mengalami peningkatan setiap tahunnya. Angka perputaran piutang yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2012 yaitu sebesar 7.07 kali dan angka perputaran piutang yang paling tinggi yaitu pada tahun 2014 yang mencapai 9.20 kali.

Perhitungan pada tabel 9 menunjukkan adanya peningkatan yang terjadi setiap tahunnya.

Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya penjualan perusahaan yang diimbangi dengan naiknya piutang perusahaan. Selain itu kecilnya nilai piutang perusahaan juga mempengaruhi tingkat perputaran piutang

Berdasarkan perhitungan Rata-rata Periode Tagih Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Rata-rata Periode Tagih Ramayana Agro Mandiri mengalami penurunan setiap tahunnya. Angka rata-rata periode tagih yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2014 yaitu sebesar 39.14 hari dan angka rata-rata periode tagih yang paling tinggi yaitu pada tahun 2012 yang mencapai 50.92 hari.

Apabila perusahaan menetapkan kebijakan kredit maksimal 60 hari, maka rata-rata periode tagih yang dihasilkan perusahaan sebesar 44 hari masih berada dalam batas kewajaran. Akan tetapi jika kebijakan kredit perusahaan maksimal 30 hari maka dapat dikatan bahwa perusahaan masih belum berhasil dalam melakukan penagihannya meskipun penagihan yang dicapai perusahaan terus menurun setiap tahunnya.

4)      Rasio Profitabilitas
 a.  Marjin Laba Kotor

Tabel  Marjin  Laba  Kotor  Ramayana  Agro Mandiri Tahun 2011–2014         (Dalam            Ribuan Rupiah)

Laba Kotor

Penjualan
Marjin Laba

Tahun
(Rp)

(Rp)


Kotor

a

b

a









x100%



b

2011
343,271.8

1,493,859
22.98%

2012
830,504.6

2,347,041
35.39%

2013
1,079,963

3,391,663
31.84%

2014
1,207,976.15

3,761,947
32.11%


Rata-rata

30.58%


Berdasarkan perhitungan Marjin Laba Kotor Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Marjin Laba Kotor Ramayana Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Angka marjin laba kotor yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 22.98% dan angka marjin laba kotor yang paling tinggi yaitu pada tahun 2012 yang mencapai 35.39%.

Perhitungan pada tabel 11 menunjukkan peningkatan angka marjin laba kotor pada tahun 2014 mengindikasikan bahwa perusahaan berusaha untuk memaksimalkan penjualannya dalam menghasilkan laba kotor untuk perusahaan.

b.   Marjin Laba Bersih

Tabel 12. Marjin Laba Bersih Ramayana Agro
Mandiri  Tahun   2011      2014  (Dalam  Ribuan

Rupiah)

Laba Bersih
Penjualan
Marjin Laba

Tahun
(Rp)
(Rp)

Bersih




a







a
b


x100%



b

2011
220,937.21
1,493,859
14.79%

2012
636,374.19
2,347,041
27.11%

2013
843,016.37
3,391,663
24.86%

2014
910,186.68
3,761,947
24.19%


Rata-rata

22.74%


Berdasarkan perhitungan Marjin Laba Bersih Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Marjin Laba Bersih Ramayana Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Angka marjin laba bersih yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 14.79% dan angka marjin laba bersih yang paling tinggi yaitu pada tahun 2012 yang mencapai 27.11%.

Pehitungan pada tabel 12 menunjukkan adanya penurunan selama dua tahun terakhir. Penurunan yang terjadi tersebut mengindikasikan bahwa penjualan tidak dapat menghasilkan laba bersih sesudah pajak yang besar dikarenakan beban-beban yang diitanggung perusahaan relatif tinggi, selain itu beban pajak yang ditanggung juga bertambah besar.
c.   ROA

Tabel 13. ROA Ramayana Agro Mandiri Tahun 2011 – 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)

Laba Bersih
Total Aktiva


ROA


(Rp)
(Rp)



Tahun







a







a
b


x100%



b

2011
220,937.21
1,094,088.1
20.19%

2012
636,374.19
1,608,582.7
39.56%

2013
843,016.37
2,419,445.7
34.84%

2014
910,186.68
3,335,121.85
27.29%


Rata-rata
30.47%



Berdasarkan perhitungan ROA Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi ROA Ramayana Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Angka ROA yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 20.19% dan angka ROA yang paling tinggi yaitu pada tahun 2012 yang mencapai 39.56%.

Perhitungan pada tabel 13 menunjukkan adanya penurunan selama dua tahun terakhir. Penurunan yang terjadi disebabkan oleh naiknya aktiva perusahaan yang tidak diimbangi dengan naiknya laba bersih yang diperoleh perusahaan. Penurunan tersebut juga mengindikasikan bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola aktivanya dalam menghasilkan penjualan

d.   ROE

Tabel  ROE Ramayana Agro Mandiri Tahun 2011 – 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)


Laba Bersih

Total Modal


ROE

Tahun
(Rp)

(Rp)












a








a

b


x100%



b

2011
220,937.21

1,026,038.1

21.53%

2012
636,374.19

1,536,882.7

41.41%

2013
843,016.37

2,372,845.7

35.53%

2014
910,186.68
3,278,421.85

27.76%


Rata-rata


31.56%




Agro Mandiri pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi ROE Ramayana Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Angka ROE yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 21.53% dan ROE yang paling tinggi yaitu pada tahun 2012 yang mencapai 41.41%.

Perhitungan pada tabel 14 menunjukkan adanya penurunan selama dua tahun terakhir. Penurunan tersebut disebabkan adanya kenaikan modal perusahaan yang berasal dari laba tahun sebelumnya tidak sebanding dengan kenaikan laba bersih yang diperoleh perusahaan. Penurunan ini mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan turun karena perusahaan kurang memaksimalkan modalnya untuk menghasilkan laba bersih yang maksimal.



KESIMPULAN

1.      Laporan kinerja keuangan memerankan peranan penting dalam kegiatan bisnis dari perusahaan, baik perusahaan public atau perusahaan terutup.
2.      Laporan kinerja keuangan berperan penting dalam menentukan investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan
3.      Dalam kegiatan bisnis, sumber keuangan perusahaan dapat bersumber dari modal pemilik perusahaan, peminjaman dari lembaga keuangan dan penjualan saham.
4.      Pertimbangan dalam melakukan kegiatan investasi haruslah dari beberapa pendekatan seperti ROI, ROA, ROE dan neraca keuangan serta melihat data keuangan perusahaan diperiode sebelumnnya.

Daftar Pustaka

Ayu, Della.2014. Penilaian Kinerja Keuangan Pada Usaha Kecil Dan Menengah (Ukm) Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan (Studi Pada Irt Ramayana Agro Mandiri Kota Batu Tahun 2011-2014). Malang.Universitas  Brawijaya
Giyono, Fandy. 2016.Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Bumn Bidang Konstruksi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.2016. Universitas Negeri Yogyakarta

0 comments:

Post a Comment