TUGAS
MANAJEMEN
FINANSIAL
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan
PT WIKA dan Ramayana Agro Mandiri
BINTANG MUKHAMMAD B AKBAR
SEKOLAH BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Laporan keuangan bertujuan untuk
menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
perusahaan yang akan bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Baik buruknya suatu keputusan yang diambil sangat ditentukan
oleh mutu dari informasi yang digunakan. Laporan keuangan juga berisi
pertanggungjawaban manajemen atas sumberdaya yang dipercayakan kepadanya.
Laporan keuangan bersifat sangat penting bagi para pemakainya meliputi para
investor dan calon investor, kreditor, pemasok, pelanggan, pemerintah dan
lembaga lainnya, karyawan serta masyarakat.
Darminto dan Juliaty (2008) menyatakan bahwa
para pemakai laporan keuangan menggunakan laporan keuangan dengan kebutuhan
yang berbeda seperti para investor berkepentingan terhadap risiko yang melekat
dan hasil pengembangan investasi yang dilakukannya, para pemasok dan kreditor
usaha lainnya membutuhkan informasi untuk memutuskan apakah jumlah yang
terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo, shareholders membutuhkan informasi mengenai kemajuan perusahaan,
pembagian keuntungan dan rencana bisnis selanjutnya, para pelanggan membutuhkan
informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika mereka
terlibat dalam perjanjian
jangka panjang dengan
atau bergantung pada perusahaan, pemerintah
membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan pajak dan
sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik
lainnya, karyawan membutuhkan informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan serta kemampuan perusahaan
dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja, laporan
keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir
kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya. Akuntansi merupakan
suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan pelaporan serta
penganalisisan hasilnya. Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan
keuangan. Kegiatan akuntansi tidak hanya berhenti sampai pelaporan, melainkan
termasuk juga proses penganalisisan laporan keuangan. Analisis laporan keuangan
digunakan untuk membantu mengatasi kesenjangan yang timbul karena laporan
keuangan yang bersifat historis dengan cara mengolah kembali laporan keuangan,
sehingga dapat membantu para pengambil keputusan melakukan prediksi – prediksi
(Darminto dan Juliaty, 2008).
HASIL & PEMBAHASAN
Kinerja
Keuangan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk
1. Imbalan Kepada
Pemegang Saham/ Return On Equity (ROE)
Rasio imbalan kepada pemegang saham (ROE) merupakan
hasil bagi antara laba setelah pajak dengan modal sendiri. Laba setelah pajak
adalah hasil pengurangan antara laba bersih dengan laba penjualan aktiva tetap.
Hasil perhitungan terhadap laba setelah pajak PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel Laba setelah pajak PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
eterangan
|
Tahun
|
|||
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
|
Laba Bersih
|
311.241.250
|
390.946.495
|
523.268.580
|
624.371.679
|
Dikurangi:
|
|
|
|
|
Laba Penjualan Aktiva
|
|
|
|
|
Tetap
|
57.351
|
105.494
|
305.950
|
-
|
Laba Setelah Pajak
|
311.183.899
|
390.841.001
|
522.962.630
|
624.371.679
|
Modal sendiri adalah hasil
pengurangan antara total modal sendiri per 31 desember dengan aktiva dalam pelaksanaan
dan laba bersih. Hasil perhitungan terhadap modal sendiri PT. Wijaya
Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam
tabel berikut ini.
Tabel Modal sendiri PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keterangan
|
Tahun
|
|||
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
|
Total Modal Sendiri per 31
|
|
|
|
|
Desember
|
1.916.767.944
|
2.219.375.875
|
2.834.298.857
|
3.226.958.875
|
Dikurangi:
|
|
|
|
|
Aktiva Tetap Dalam
|
40.113.656
|
198.762.853
|
153.313.842
|
140.480.075
|
Pelaksanaan
|
|
|
|
|
Laba Bersih
|
311.241.250
|
390.946.495
|
523.268.580
|
624.371.679
|
Modal Sendiri
|
1.565.413.038
|
1.629.666.527
|
2.157.716.435
|
2.462.107.121
|
Berdasarkan hasil perhitungan laba
setelah pajak dan modal sendiri, selanjutnya dapat dilakukan perhitungan
terhadap rasio imbalan kepada pemegang saham (ROE) PT. Wijaya Karya (Persero)
Tbk. Hasil perhitungan terhadap imbalan kepada pemegang saham (ROE) PT. Wijaya
Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam
tabel berikut ini.
Tabel ROE PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk (Disajikan dalam
ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tahun
|
Laba Setelah Pajak
|
Modal Sendiri
|
ROE
|
Bobot
|
2013
|
311.183.899
|
1.565.413.038
|
19, 88%
|
20
|
2014
|
390.841.001
|
1.629.666.527
|
23, 98%
|
20
|
2015
|
522.962.630
|
2.157.716.435
|
24, 24%
|
20
|
2016
|
624.371.679
|
2.462.107.121
|
25, 36%
|
20
|
Imbalan
Investasi/ Return On Investment (ROI)
Rasio imbalan investasi/ Return On Investment (ROI) merupakan hasil bagi antara jumlah EBIT
dan penyusutan dengan capital employed. EBIT adalah hasil
pengurangan antara laba sebelum pajak penghasilan dengan laba penjualan aktiva
tetap dan laba divestasi, sedangkan penyusutan adalah hasil dari akumulasi
penyusutan dari able yang dimiliki perusahaan. Hasil perhitungan terhadap EBIT
dan penyusutan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam able berikut ini.
Tabel Penjumlahan EBIT dan Penyusutan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk
Periode 2010-2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keterangan
|
|
|||
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
|
Laba sebelum pajak
|
|
|
|
|
penghasilan
|
473.326.034
|
629.606.985
|
832.672.755
|
1.016.690.189
|
Dikurangi:
|
|
|
|
|
Laba Penjualan Aktiva Tetap
|
57.351
|
105.494
|
305.950
|
-
|
Laba Divestasi
|
67.753.928
|
|
|
|
EBIT
|
405.514.755
|
629.501.491
|
832.366.805
|
1.016.690.189
|
Ditambah: Penyusutan
|
239.367.875
|
294.475.460
|
385.583.249
|
505.726.264
|
EBIT + Penyusutan
|
644.882.630
|
923.976.951
|
1.217.950.054
|
1.522.416.453
|
Capital employed adalah hasil
pengurangan antara total aktiva dengan aktiva tetap dalam pelaksanaan. Hasil
perhitungan terhadap capital employed PT.
Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan
dalam able berikut ini.
Tabel Capital Employed PT.
Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan
lain)
Keterangan
|
Tahun
|
|||
2013
|
2014
|
2015
|
2013
|
|
Total Aktiva
|
6.286.304.902
|
8.322.979.571
|
11.020.768.204
|
12.594.962.700
|
Dikurangi:
|
|
|
|
|
Aktiva tetap dalam
|
|
|
|
|
pelaksanaan
|
40.113.656
|
198.762.853
|
153.313.842
|
140.480.075
|
Capital Employed
|
6.246.191.246
|
8.124.216.718
|
10.867.454.362
|
12.454.482.625
|
Berdasarkan hasil perhitungan dari
EBIT ditambah penyusutan dan capital
employed, selanjutnya dapat dilakukan perhitungan terhadap rasio imbalan
investasi (ROI) PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Hasil perhitungan terhadap
rasio imbalan investasi (ROI)
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan
dalam able berikut ini.
Tabel
ROI PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali
dinyatakan lain)
Tahun
|
EBIT + Penyusutan
|
Capital Employed
|
ROI
|
Bobot
|
2013
|
644.882.630
|
6.246.191.246
|
10, 32%
|
7,5
|
2014
|
923.976.951
|
8.124.216.718
|
11, 37%
|
9
|
2015
|
1.217.950.054
|
10.867.454.362
|
11, 21%
|
9
|
2016
|
1.522.416.453
|
12.454.482.625
|
12, 22%
|
10,5
|
Rasio
Kas/ Cash Ratio
Rasio
kas/ cash ratio merupakan hasil bagi
antara jumlah kas, bank dan surat
berharga jangka pendek dengan current
liabilities atau kewajiban
able. Hasil perhitungan
terhadap rasio kas
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan
dalam able berikut ini.
Tabel
Rasio Kas PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Tahun
|
Kas + Bank + Surat Berharga Jangka pendek
|
Current Liabilities
|
Rasio Kas
|
Skor
|
2013
|
1.227.704.869
|
3.642.026.776
|
33, 71%
|
4
|
2014
|
1.244.316.237
|
5.127.208.872
|
24, 27%
|
3
|
2015
|
1.532.152.673
|
6.580.327.407
|
23, 28%
|
3
|
2016
|
1.386.707.038
|
7.298.469.461
|
19%
|
3
|
Rasio Lancar/ Current Ratio
Rasio able/ current
ratio merupakan hasil bagi antara current
asset dengan current liabilities.
Hasil perhitungan terhadap rasio lancer PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam able berikut ini.
Tabel
Rasio Lancar PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Tahun
|
Current Asset
|
Current Liabilities
|
Current ratio
|
Bobot
|
2013
|
4.954.287.102
|
3.642.026.776
|
136, 03%
|
5
|
2014
|
5.838.851.683
|
5.127.208.872
|
113, 88%
|
4
|
2015
|
7.250.634.507
|
6.580.327.407
|
110, 19%
|
4
|
2016
|
7.994.288.651
|
7.298.469.461
|
109, 53%
|
3
|
Collection Periods (CP)
Collection Periods merupakan hasil bagi antara piutang usaha dengan pendapatan
usaha dikalikan 365
hari. Hasil perhitungan terhadap collection periods PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk, disajikan dalam table berikut ini.
Tabel
Collection Periods PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tahun
|
Total Piutang Usaha
|
Pendapatan Usaha
|
Collection Periods
|
Perbaikan
|
Bobot
|
2013
|
899.690.382
|
6.022.921.894
|
55 Hari
|
-
|
5
|
2014
|
1.323.066.544
|
7.741.827.272
|
62 Hari
|
(7 Hari)
|
4,5
|
2015
|
1.347.884.535
|
9.905.214.374
|
50 Hari
|
12 Hari
|
5
|
2016
|
1.479.294.484
|
11.884.667.552
|
45 Hari
|
5
Hari
|
5
|
Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan merupakan hasil
bagi antara total persediaan dengan pendapatan usaha dikalikan 365 hari. Hasil
perhitungan terhadap perputaran persediaan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam table berikut ini.
Tabel
Perputaran Persediaan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk Periode 2010-2013
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tahun
|
Total Persediaan
|
Pendapatan Usaha
|
Perputaran Persediaan
|
Perbaikan
|
Bobot
|
2013
|
682.562.751
|
6.022.921.894
|
41 Hari
|
-
|
5
|
2014
|
872.775.160
|
7.741.827.272
|
41 Hari
|
0
|
5
|
2015
|
1.143.498.323
|
9.905.214.374
|
42 Hari
|
(1 Hari)
|
5
|
2016
|
1.118.390.356
|
11.884.667.552
|
34 Hari
|
8
Hari
|
5
|
Perputaran
Total Aset/Total Asset Turn Over (TATO)
Rasio perputaran total able/total asset turn over (TATO) merupakan hasil bagi antara total
pendapatan dengan capital employed. Total
pendapatan terdiri dari
pendapatan usaha dan pendapatan lain-lain. Hasil perhitungan terhadap
total pendapatan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam able berikut ini.
Tabel Total Pendapatan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keterangan
|
Tahun
|
|||
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
|
Pendapatan Usaha
|
6.022.921.894
|
7.741.827.272
|
9.905.214.374
|
11.884.667.552
|
Ditambah:
|
|
|
|
|
Laba Ventura
|
40.157.871
|
101.522.034
|
197.505.039
|
261.014.273
|
Bersama – Bersih
|
|
|
|
|
Pendapatan Bunga
|
28.913.365
|
34.324.442
|
36.485.663
|
24.107.033
|
Laba (Rugi) Selisih
|
(4.104.954)
|
22.756.746
|
2.556.010
|
(31.253.143)
|
Kurs – Bersih
|
|
|
|
|
Laba (Rugi) Entitas
|
|
|
|
|
Asosiasi
|
|
|
(5.138.607)
|
(2.791.446)
|
Total Pendapatan
|
6.087.888.176
|
7.900.430.494
|
10.136.622.479
|
12.135.744.269
|
Capital employed adalah hasil pengurangan antara total aktiva dengan aktiva tetap
dalam pelaksanaan. Hasil perhitungan terhadap capital employed PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam able berikut ini.
Tabel Capital Employed PT.
Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan
lain)
Keterangan
|
Tahun
|
|||
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
|
Total Aktiva
|
6.286.304.902
|
8.322.979.571
|
11.020.768.204
|
12.594.962.700
|
Dikurangi:
|
|
|
|
|
Aktiva tetap dalam
|
|
|
|
|
pelaksanaan
|
40.113.656
|
198.762.853
|
153.313.842
|
140.480.075
|
Capital Employed
|
6.246.191.246
|
8.124.216.718
|
10.867.454.362
|
12.454.482.625
|
Berdasarkan hasil perhitungan dari
total pendapatan dan capital employed, selanjutnya dapat
dilakukan perhitungan terhadap rasio
perputaran total able (TATO) PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Hasil perhitungan
terhadap rasio perputaran total able (TATO) PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam able berikut ini.
Tabel
TATO PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali
dinyatakan lain)
Tahun
|
Total Pendapatan
|
Capital Employed
|
TATO
|
Perbaikan
|
Bobot
|
2013
|
6.087.888.176
|
6.246.191.246
|
97, 47%
|
-
|
4
|
2014
|
7.900.430.494
|
8.124.216.718
|
97, 25%
|
(0, 22 %)
|
4
|
2015
|
10.136.622.479
|
10.867.454.362
|
93, 28%
|
(3, 97 %)
|
4
|
2016
|
12.135.744.269
|
12.454.482.625
|
97, 44%
|
4, 16 %
|
4
|
Rasio
Total Modal Sendiri (TMS) terhadap Total Aset
(TA)
Rasio Total Modal Sendiri (TMS) terhadap Total Aset (TA)
merupakan hasil bagi antara total modal sendiri dengan total able. Total
modal sendiri merupakan hasil pengurangan antara total modal sendiri per 31
Desember dengan dana yang belum
ditentukan status penggunaannya. Hasil perhitungan terhadap total modal
sendiri PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan
dalam able berikut ini.
Tabel Total Modal Sendiri PT. Wijaya
Karya (Persero) Tbk Periode
2010-2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keterangan
|
Tahun
|
|||
2010
|
|
|
2013
|
|
Total Modal Sendiri per
|
|
|
|
|
31 Desember
|
1.916.767.944
|
2.219.375.875
|
2.834.298.857
|
3.226.958.875
|
Dikurangi:
|
|
|
|
|
Dana belum ditentukan
|
|
|
|
|
status penggunaannya
|
285.040.173
|
354.616.774
|
466.344.198
|
144.016.889
|
Total Modal Sendiri
|
1.631.727.771
|
1.864.759.101
|
2.367.954.659
|
3.082.941.986
|
Berdasarkan hasil perhitungan dari
total modal sendiri dan telah diketahuinya total aset, selanjutnya dapat
dilakukan perhitungan terhadap rasio total modal sendiri (TMS) terhadap total
aset (TA) PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Hasil perhitungan terhadap rasio total modal sendiri
(TMS) terhadap total aset (TA) PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel Rasio Total Modal Sendiri (TMS) terhadap Total Aset (TA) PT.
Wijaya Karya (Persero) Tbk (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tahun
|
Total Modal Sendiri
|
Total Aset
|
TMS terhadap TA
|
Bobot
|
2013
|
1.631.727.771
|
6.286.304.902
|
25, 96%
|
7,25
|
2014
|
1.864.759.101
|
8.322.979.571
|
22, 40%
|
7,25
|
2015
|
2.367.954.659
|
11.020.768.204
|
21, 49%
|
7,25
|
2016
|
3.082.941.986
|
12.594.962.700
|
24, 48%
|
7,25
|
Hasil Penilaian Kinerja Keuangan PT.
Wijaya Karya (Persero) Tbk Dari
hasil analisis masing-masing rasio keuangan, dapat digunakan untuk menilai kesehatan
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk periode 2013-2016 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP 100/MBU/2002. Hasil
penilaian PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel
Hasil Penilaian PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk
NO
|
INDIKATOR
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
BOBOT
|
BOBOT
|
BOBOT
|
BOBOT
|
||
1
|
Imbalan Kepada Pemegang Saham (ROE)
|
20
|
20
|
20
|
20
|
2
|
Imbalan Investasi
(ROI)
|
7,5
|
9
|
9
|
10,5
|
3
|
Rasio Kas/cash ratio
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
Rasio Lancar/current ratio
|
5
|
4
|
4
|
3
|
5
|
Collection periods
|
5
|
4,5
|
5
|
5
|
6
|
Perputaran persediaan
|
5
|
5
|
5
|
5
|
7
|
Perputaran total
asset (TATO)
|
4
|
4
|
4
|
4
|
8
|
Rasio total modal sendiri
(TMS) terhadap total asset (TA)
|
7,25
|
7,25
|
7,25
|
7,25
|
AKUMULASI BOBOT
|
57, 75
|
56, 75
|
57, 25
|
57, 75
|
|
TOTAL SKOR
|
82, 5
|
81, 07
|
81, 79
|
82, 5
|
|
TINGKAT KESEHATAN
|
SEHAT
|
SEHAT
|
SEHAT
|
SEHAT
|
|
KATEGORI
|
AA
|
AA
|
AA
|
AA
|
A.
Analisis Rasio Keuangan IRT Ramayana Agro Mandiri Tahun
2011-2014 Perhitungan
rasio keuangan berdasarkan data dari laporan keuangan yang berupa neraca
dan laporan laba rugi tahun 2011-2014 meliputi rasio likuiditas, rasio leverage,
rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Hasil perhitungan masing-masing
rasio keuangan Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2011-2014 disajikan sebagai
berikut:
1)
Rasio Likuiditas a. Rasio Lancar
Tabel 1. Rasio Lancar Ramayana Agro Mandiri Tahun 2011
– 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)
|
Aktiva
|
Hutang
|
|
|
Rasio
|
|
Tahun
|
Lancar
(Rp)
|
Lancar
(Rp)
|
|
Lancar
|
|
|
a
|
b
|
|
a
|
100%
|
|
|
|
|
|
||||
|
|
|
|
|||
|
|
|
|
b
|
|
|
2011
|
835,968.10
|
68,050
|
1228.46%
|
|
||
2012
|
1,082,742.70
|
71,700
|
1510.10%
|
|
||
2013
|
1,858,885.70
|
46,600
|
3989.03%
|
|
||
2014
|
2,169,781.85
|
56,700
|
3826.78%
|
|
||
|
Rata-rata
|
|
2638.59%
|
|
Berdasarkan perhitungan pada tabel 1 dapat diketahui pada tahun 2011
sampai dengan tahun 2014 bahwa kondisi Rasio Lancar Ramayana Agro Mandiri
mengalami fluktuasi. Nilai rasio lancar yang paling rendah ditunjukkan pada
tahun 2011 yaitu sebesar 1228.46% dan nilai rasio lancar yang paling tinggi
yaitu pada tahun 2013 yang mencapai 3989.03%.
Perhitungan pada tabel 1 menunjukkan bahwa angka rasio lancar yang
terlalu besar. Terlalu besarnya angka rasio lancar mengindikasikan bahwa perusahaan
mengalami over liquidity. Meskipun perusahaan sangat mampu dalam
melunasi hutang lancarnya, rasio lancar yang
terlalu tinggi
menunjukkan manajemen perusahaan kurang efisien dalam melakukan pengelolaan
aktiva lancarnya karena hal tersebut menunjukkan bahwa adanya dana yang
menganggur.
b. Rasio
Cepat
Tabel 2. Rasio Cepat Ramayana Agro Mandiri Tahun 2011
– 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)
|
Aktiva Lancar
|
Persediaan
|
Hutang
|
|
Rasio Cepat
|
|
|
|
(Rp)
|
(Rp)
|
Lancar
|
|
|
||
Tahun
|
(Rp)
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
||
|
a
|
b
|
c
|
|
(a
− b)
|
x100%
|
|
|
|
|
|
||||
|
|
|
|
|
c
|
|
|
2011
|
835,968.10
|
163,000
|
68,050
|
988.93%
|
|
||
2012
|
1,082,742.70
|
245,000
|
71,700
|
1168.40%
|
|
||
2013
|
1,858,885.70
|
325,000
|
46,600
|
3291.60%
|
|
||
2014
|
2,169,781.85
|
560,000
|
56,700
|
2839.12%
|
|
||
|
Rata-rata
|
|
2638.59%
|
|
|||
|
|
|
|
|
Berdasarkan perhitungan Rasio Cepat Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2011
sampai dengan tahun 2014 dapat diketahui
bahwa kondisi Rasio Cepat Ramayana Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Nilai
rasio cepat yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2011 yaitu sebesar
988.93% dan nilai rasio cepat yang paling tinggi yaitu pada tahun 2013 yang
mencapai 3291.60%.
Perhitungan pada tabel 2 menunjukkan bahwa nilai rasio cepat perusahaan
sangat besar. Angka rasio cepat yang besar mengindikasikan bahwa perusahaan
mampu dalam melunasi hutang lancarnya tanpa menggunakan persediaan yang ada,
akan tetapi angka rasio cepat yang terlalu tinggi menunjukkan bahwa perusahaan
kurang efektif dalam mengelola aktiva lancar yang paling liquid tersebut.
c. Rasio
Kas
Tabel 3. Rasio Kas Ramayana Agro Mandiri
Tahun 2011 – 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)
|
Kas
|
Hutang
|
|
|
|
|
|
Lancar
|
Rasio Kas
|
|
|||
Tahun
|
(Rp)
|
|
||||
(Rp)
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
||
|
a
|
b
|
|
a
|
100%
|
|
|
|
|
|
|||
|
|
|
|
b
|
|
|
2011
|
489,968.1
|
68,050
|
720.01%
|
|
||
2012
|
622,342.7
|
71,700
|
867.98%
|
|
||
2013
|
1,266,055.7
|
46,600
|
2716.86%
|
|
||
2014
|
1,386,781.85
|
56,700
|
2445.82%
|
|
||
|
Rata-rata
|
|
1687.67%
|
|
Berdasarkan perhitungan Rasio Kas Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2011
sampai dengan tahun 2014 dapat diketahui bahwa kondisi Rasio Cepat Ramayana
Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Nilai rasio cepat yang paling rendah
ditunjukkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 720.01% dan nilai rasio cepat yang
paling tinggi yaitu pada tahun 2013 yang mencapai 2716.86%.
Dari perhitungan pada tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa angka kas
perusahaan sangat besar bila dibandingkan dengan hutang lancarnya. Ditinjau
dari segi penjaminan hutang lancar dapat dikatakan bahwa cash ratio yang
tinggi adalah baik, namun ditinjau dari profitabilitas belum tentu. Dikatakan
demikian karena semakin banyak perusahaan menyimpan uang kas ditangan (cash
on hand), berarti semakin banyak pula dana yang menganggur.
2)
Rasio Leverage a. Rasio Hutang
Tabel 4. Rasio Hutang Ramayana Agro Mandiri Tahun 2011
– 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)
|
Total
|
Total Aktiva
|
|
|
Rasio
|
|
|
Hutang
|
|
|
|
||
Tahun
|
(Rp)
|
|
Hutang
|
|
||
(Rp)
|
|
|
||||
|
|
|
|
|
||
|
a
|
b
|
|
a
|
x100%
|
|
|
|
|
||||
|
|
|
|
b
|
|
|
2011
|
68,050
|
1,094,088.1
|
|
6.22%
|
|
|
2012
|
71,700
|
1,608,582.7
|
|
4.46%
|
|
|
2013
|
46,600
|
2,419,445.7
|
|
1.93%
|
|
|
2014
|
56,700
|
3,335,121.85
|
|
1.70%
|
|
|
|
Rata-rata
|
|
5.25%
|
|
Berdasarkan perhitungan Rasio Hutang Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2011
sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Rasio Hutang Ramayana
Agro Mandiri mengalami penurunan setiap tahunnya. Nilai rasio hutang yang
paling tinggi ditunjukkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 6.22% dan nilai rasio
hutang yang paling rendah yaitu pada tahun 2014 yang mencapai 1.70%.
Adanya penurunan rasio hutang yang terjadi setiap tahunnya menunjukkan
bahwa semakin kecil jumlah modal pinjaman yang digunakan oleh perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan atau bisa dikatakan bahwa semakin kecil
aktiva yang dibiayai oleh kreditur. Kecilnya rasio hutang mengindikasikan bahwa
perusahaan sangat baik dalam mengelola manajemen hutangnya.
b. Rasio
Hutang atas Modal
Tabel 5. Rasio Hutang atas Modal Ramayana
Agro Mandiri Tahun 2011 – 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)
|
Total
Hutang
|
|
Total
|
Rasio Hutang
|
|
||
Tahun
|
(Rp)
|
|
Modal
(Rp)
|
atas
Modal
|
|
||
|
|
|
|
a
|
|
||
|
|
|
|
|
|
||
|
a
|
|
b
|
|
|
x100%
|
|
|
|
|
b
|
|
|||
2011
|
68,050
|
|
1,026,038.1
|
6.63%
|
|
||
2012
|
71,700
|
|
1,536,882.7
|
4.67%
|
|
||
2013
|
46,600
|
|
2,372,845.7
|
1.96%
|
|
||
2014
|
56,700
|
|
3,278,421.85
|
1.73%
|
|
||
|
Rata-rata
|
|
3.75%
|
|
Berdasarkan perhitungan Rasio Hutang atas Modal Ramayana Agro Mandiri pada
tahun 2011. sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Rasio
Hutang Ramayana Agro Mandiri mengalami penurunan setiap tahunnya. Nilai rasio
hutang yang paling tinggi ditunjukkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 6.63%dan
nilai rasio hutang yang paling rendah yaitu pada tahun 2014 yang mencapai
1.73%.
Penurunan yang terjadi setiap tahunnya mengindikasikan bahwa perusahaan
tidak menekankan pembiayaan dari luar atau bisa dikatakan bahwa perusahaan
menggunakan modal sendiri dalam melakukan operasi perusahaan. Hal ini menunjukkan
semakin kecil resiko yang ditanggung perusahaan.
3) Rasio Aktivitas
a.
Perputaran Persediaan
Tabel Perputaran Persediaan Ramayana Agro Mandiri Tahun 2011 – 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)
|
HPP
|
Persediaan
|
Rata-rata
|
Perputaran
|
|
||
Tahun
|
(Rp)
|
(Rp)
|
Persediaan
|
Persediaan
|
|
||
|
|
|
|
a
|
|
||
|
|
|
|
|
|
||
|
a
|
b
|
c
|
|
|
x1kali
|
|
|
|
b
|
|
||||
2011
|
1,150,587.2
|
163,000
|
-
|
-
|
|
||
2012
|
1,516,536.4
|
245,000
|
204,000
|
7.43
kali
|
|
||
2013
|
2,311,700
|
325,000
|
285,000
|
8.11
kali
|
|
||
2014
|
2,553,970.85
|
560,000
|
442,500
|
5.77
kali
|
|
||
|
Rata-rata
|
|
7.11
kali
|
|
|||
|
|
|
|
|
Berdasarkan perhitungan Perputaran Persediaan Ramayana Agro Mandiri pada
tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Perputaran
Persediaan Ramayana Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Angka perputaran
persediaan yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2014 yaitu sebesar 5.77
kali dan angka perputaran persediaan yang paling tinggi yaitu pada tahun 2013
yang mencapai 8.11 kali.
Melihat rata-rata perputaran persediaan yang sebesar 7.11 kali maka dapat
dikatakan bahwa perusahaan membutuhkan 51 hari untuk merubah persediaan menjadi
piutang melalui penjualan. Perputaran persediaan yang relatif pelan seringkali
merupakan tanda dari persediaan barang yang berlebihan, jarang digunakan, atau
tidak terpakai dalam persediaan. Rendahnya perputaran persediaan juga
mengindikasikan bahwa perusahaan menahan stok persediaan yang sangat banyak.
b. Perputaran Aktiva Tetap
Tabel
Perputaran Aktiva Tetap Ramayana Agro Mandiri Tahun 2011 – 2014 (Dalam Ribuan
Rupiah)
|
Penjualan
|
Aktiva
Tetap
|
|
Perputaran
|
|
||
Tahun
|
(Rp)
|
(Rp)
|
|
Aktiva Tetap
|
|
||
|
|
|
|
a
|
|
||
|
|
|
|
|
|
||
|
a
|
b
|
|
|
|
x1kali
|
|
|
|
b
|
|
||||
2011
|
1,493,859
|
258,120
|
|
5.79 kali
|
|
||
2012
|
2,347,041
|
525,840
|
|
4.46 kali
|
|
||
2013
|
3,391,663
|
560,560
|
|
6.05 kali
|
|
||
2014
|
3,761,947
|
1,165,340
|
|
3.23 kali
|
|
||
|
Rata-rata
|
|
4.88 kali
|
|
|||
|
|
|
|
|
Berdasarkan perhitungan Perputaran Aktiva Tetap Ramayana Agro Mandiri pada
tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Perputaran
Aktiva Tetap Ramayana Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Angka perputaran aktiva
tetap yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2014 yaitu sebesar 3.23 kali
dan angka perputaran aktiva tetap yang paling tinggi yaitu pada tahun 2013 yang
mencapai 6.05 kali.
Perhitungan tabel 7 menunjukan bahwa kenaikan aktiva tetap perusahaan yang
tidak diimbangi dengan naiknya penjualan perusahaan sehingga hal ini
menyebabkan adanya penurunan perputaran aktiva tetap selama setahun terakhir.
c. Perputaran
Total Aktiva
Tabel
Perputaran Total Aktiva Ramayana Agro Mandiri Tahun 2011 – 2014 (Dalam Ribuan
Rupiah)
|
Penjualan
|
|
Total
Aktiva
|
Perputaran
|
|
||
Tahun
|
(Rp)
|
|
(Rp)
|
Total
Aktiva
|
|
||
|
|
|
|
a
|
|
||
|
|
|
|
|
|
||
|
a
|
|
b
|
|
|
x1kali
|
|
|
|
b
|
|
||||
2011
|
1,493,859
|
|
1,094,088.1
|
|
1.36
kali
|
|
|
2012
|
2,347,041
|
|
1,608,582.7
|
|
1.46
kali
|
|
|
2013
|
3,391,663
|
|
2,419,445.7
|
|
1.40
kali
|
|
|
2014
|
3,761,947
|
|
3,335,121.85
|
|
1.13
kali
|
|
|
|
Rata-rata
|
|
|
1.34
kali
|
|
Berdasarkan perhitungan Perputaran Total Aktiva Ramayana Agro Mandiri pada
tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Perputaran
Total Aktiva Ramayana Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Angka perputaran total
aktiva yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2014 yaitu sebesar 1.13 kali
dan angka perputaran total aktiva yang paling tinggi yaitu pada tahun 2013 yang
mencapai 1.40 kali.
Perhitungan pada tabel 8 menunjukkan perusahaan terus menambah aktivanya
yang berasal dari aktiva lancar maupun aktiva tetap namun peningkatan penjualan
masih belum
optimal.
Penurunan tersebut juga mengindikasikan bahwa perusahaan kurang efektif dalam
menggunakan seluruh aktivanya dalam menghasilkan penjualan sehingga perputaran
total aktiva perusahaan turun selama satu tahun terakhir.
d. Rata-rata
Periode Tagih
Tabel 10. Rata-rata Periode Tagih Ramayana AgroMandiri Tahun 2011–2014
(Dalam Ribuan Rupiah)
|
Perputaran
|
|
Rata-rata
|
|
Perubahan
|
|
|
|
Piutang
|
Periode
Tagih
|
|
|
|||
Tahun
|
|
Periode
|
|
||||
|
360
|
|
|
|
|||
|
a
|
|
|
Tagih
|
|
||
|
|
|
|
|
|
||
|
|
a x1hari
|
|
||||
|
|
|
|
|
|
||
2011
|
-
|
-
|
-
|
|
|||
2012
|
7.07
kali
|
|
50.92
hari
|
-
|
|
||
2013
|
8.42
kali
|
|
42.74
hari
|
|
- 8.18
hari
|
|
|
2014
|
9.20
kali
|
|
39.14
hari
|
|
- 3.6 hari
|
|
|
Rata-rata
|
|
44.27
hari
|
|
|
|
Sumber: Data Primer
Diolah, 2015
Tabel Perputaran Piutang Ramayana Agro Mandiri Tahun 2011 – 2014 (Dalam Ribuan
Rupiah)
|
Penjualan
|
Piutang
|
Rata-rata
|
Perputaran
|
|
||
Tahun
|
Kredit (Rp)
|
(Rp)
|
Piutang
|
|
Piutang
|
|
|
|
|
|
|
a
|
|
||
|
|
|
|
|
|
||
|
a
|
b
|
c
|
|
|
x1kali
|
|
|
|
c
|
|
||||
2011
|
896,315.4
|
183,000
|
-
|
-
|
|
||
2012
|
1,408,224.6
|
215,400
|
199,200
|
7.07
kali
|
|
||
2013
|
2,034,997.8
|
267,830
|
241,615
|
8.42
kali
|
|
||
2014
|
2,257,168.2
|
223,000
|
245,415
|
9.20
kali
|
|
||
|
Rata-rata
|
|
8.23
kali
|
|
Berdasarkan perhitungan Perputaran Piutang Ramayana Agro Mandiri pada tahun
2011 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Perputaran Piutang
Ramayana Agro Mandiri mengalami peningkatan setiap tahunnya. Angka perputaran
piutang yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2012 yaitu sebesar 7.07 kali
dan angka perputaran piutang yang paling tinggi yaitu pada tahun 2014 yang
mencapai 9.20 kali.
Perhitungan pada tabel 9 menunjukkan adanya peningkatan yang terjadi
setiap tahunnya.
Peningkatan
tersebut disebabkan oleh meningkatnya penjualan perusahaan yang diimbangi dengan
naiknya piutang perusahaan. Selain itu kecilnya nilai piutang perusahaan juga
mempengaruhi tingkat perputaran piutang
Berdasarkan perhitungan Rata-rata Periode Tagih Ramayana Agro Mandiri pada
tahun 2012 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Rata-rata
Periode Tagih Ramayana Agro Mandiri mengalami penurunan setiap tahunnya. Angka
rata-rata periode tagih yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2014 yaitu
sebesar 39.14 hari dan angka rata-rata periode tagih yang paling tinggi yaitu
pada tahun 2012 yang mencapai 50.92 hari.
Apabila perusahaan menetapkan kebijakan kredit maksimal 60 hari, maka
rata-rata periode tagih yang dihasilkan perusahaan sebesar 44 hari masih berada
dalam batas kewajaran. Akan tetapi jika kebijakan kredit perusahaan maksimal 30
hari maka dapat dikatan bahwa perusahaan masih belum berhasil dalam melakukan
penagihannya meskipun penagihan yang dicapai perusahaan terus menurun setiap
tahunnya.
4)
Rasio Profitabilitas
a.
Marjin Laba Kotor
Tabel Marjin Laba
Kotor Ramayana Agro Mandiri Tahun 2011–2014 (Dalam Ribuan
Rupiah)
|
Laba
Kotor
|
|
Penjualan
|
Marjin
Laba
|
|
||
Tahun
|
(Rp)
|
|
(Rp)
|
|
|
Kotor
|
|
a
|
|
b
|
|
a
|
|
||
|
|
|
|
||||
|
|
|
|
x100%
|
|
||
|
|
b
|
|
||||
2011
|
343,271.8
|
|
1,493,859
|
22.98%
|
|
||
2012
|
830,504.6
|
|
2,347,041
|
35.39%
|
|
||
2013
|
1,079,963
|
|
3,391,663
|
31.84%
|
|
||
2014
|
1,207,976.15
|
|
3,761,947
|
32.11%
|
|
||
|
Rata-rata
|
|
30.58%
|
|
Berdasarkan perhitungan Marjin Laba Kotor Ramayana Agro Mandiri pada tahun
2011 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Marjin Laba Kotor
Ramayana Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Angka marjin laba kotor yang paling
rendah ditunjukkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 22.98% dan angka marjin laba
kotor yang paling tinggi yaitu pada tahun 2012 yang mencapai 35.39%.
Perhitungan pada tabel 11 menunjukkan peningkatan angka marjin laba kotor
pada tahun 2014 mengindikasikan bahwa perusahaan berusaha untuk memaksimalkan
penjualannya dalam menghasilkan laba kotor untuk perusahaan.
b. Marjin
Laba Bersih
Tabel 12. Marjin Laba Bersih Ramayana Agro
Mandiri Tahun 2011 – 2014 (Dalam Ribuan
Rupiah)
|
Laba
Bersih
|
Penjualan
|
Marjin
Laba
|
|
||
Tahun
|
(Rp)
|
(Rp)
|
|
Bersih
|
|
|
|
|
|
a
|
|
||
|
|
|
|
|
||
|
a
|
b
|
|
|
x100%
|
|
|
|
b
|
|
|||
2011
|
220,937.21
|
1,493,859
|
14.79%
|
|
||
2012
|
636,374.19
|
2,347,041
|
27.11%
|
|
||
2013
|
843,016.37
|
3,391,663
|
24.86%
|
|
||
2014
|
910,186.68
|
3,761,947
|
24.19%
|
|
||
|
Rata-rata
|
|
22.74%
|
|
Berdasarkan perhitungan Marjin Laba Bersih Ramayana Agro Mandiri pada
tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi Marjin Laba
Bersih Ramayana Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Angka marjin laba bersih yang paling rendah
ditunjukkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 14.79% dan angka marjin laba bersih
yang paling tinggi yaitu pada tahun 2012 yang mencapai 27.11%.
Pehitungan pada tabel 12 menunjukkan adanya penurunan selama dua tahun
terakhir. Penurunan yang terjadi tersebut mengindikasikan bahwa penjualan tidak
dapat menghasilkan laba bersih sesudah pajak yang besar dikarenakan beban-beban
yang diitanggung perusahaan relatif tinggi, selain itu beban pajak yang
ditanggung juga bertambah besar.
c. ROA
Tabel 13. ROA Ramayana Agro Mandiri Tahun 2011 – 2014
(Dalam Ribuan Rupiah)
|
Laba
Bersih
|
Total
Aktiva
|
|
|
ROA
|
|
|
(Rp)
|
(Rp)
|
|
|
|
|
Tahun
|
|
|
|
|
||
|
|
|
a
|
|
||
|
|
|
|
|
||
|
a
|
b
|
|
|
x100%
|
|
|
|
b
|
|
|||
2011
|
220,937.21
|
1,094,088.1
|
20.19%
|
|
||
2012
|
636,374.19
|
1,608,582.7
|
39.56%
|
|
||
2013
|
843,016.37
|
2,419,445.7
|
34.84%
|
|
||
2014
|
910,186.68
|
3,335,121.85
|
27.29%
|
|
||
|
Rata-rata
|
30.47%
|
|
Berdasarkan perhitungan ROA Ramayana Agro Mandiri pada tahun 2011 sampai
dengan tahun 2014, dapat diketahui bahwa kondisi ROA Ramayana Agro Mandiri
mengalami fluktuasi. Angka ROA yang paling rendah ditunjukkan pada tahun 2011
yaitu sebesar 20.19% dan angka ROA yang paling tinggi yaitu pada tahun 2012
yang mencapai 39.56%.
Perhitungan pada tabel 13 menunjukkan adanya penurunan selama dua tahun
terakhir. Penurunan yang terjadi disebabkan oleh naiknya aktiva perusahaan yang
tidak diimbangi dengan naiknya laba bersih yang diperoleh perusahaan. Penurunan
tersebut juga mengindikasikan bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola
aktivanya dalam menghasilkan penjualan
d. ROE
Tabel ROE Ramayana Agro
Mandiri Tahun 2011 – 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)
|
Laba
Bersih
|
|
Total
Modal
|
|
|
ROE
|
|
Tahun
|
(Rp)
|
|
(Rp)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||
|
|
|
|
a
|
|
||
|
|
|
|
|
|
||
|
a
|
|
b
|
|
|
x100%
|
|
|
|
b
|
|
||||
2011
|
220,937.21
|
|
1,026,038.1
|
|
21.53%
|
|
|
2012
|
636,374.19
|
|
1,536,882.7
|
|
41.41%
|
|
|
2013
|
843,016.37
|
|
2,372,845.7
|
|
35.53%
|
|
|
2014
|
910,186.68
|
3,278,421.85
|
|
27.76%
|
|
||
|
Rata-rata
|
|
|
31.56%
|
|
Agro Mandiri pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dapat diketahui
bahwa kondisi ROE Ramayana Agro Mandiri mengalami fluktuasi. Angka ROE yang
paling rendah ditunjukkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 21.53% dan ROE yang
paling tinggi yaitu pada tahun 2012 yang mencapai 41.41%.
Perhitungan pada tabel 14 menunjukkan adanya penurunan selama dua tahun
terakhir. Penurunan tersebut disebabkan adanya kenaikan modal perusahaan yang
berasal dari laba tahun sebelumnya tidak sebanding dengan kenaikan laba bersih
yang diperoleh perusahaan. Penurunan ini mengindikasikan bahwa kinerja
perusahaan turun karena perusahaan kurang memaksimalkan modalnya untuk
menghasilkan laba bersih yang maksimal.
KESIMPULAN
1.
Laporan kinerja keuangan memerankan peranan penting dalam kegiatan bisnis
dari perusahaan, baik perusahaan public atau perusahaan terutup.
2.
Laporan kinerja keuangan berperan penting dalam menentukan investasi yang
akan dilakukan oleh perusahaan
3.
Dalam kegiatan bisnis, sumber keuangan perusahaan dapat bersumber dari
modal pemilik perusahaan, peminjaman dari lembaga keuangan dan penjualan saham.
4.
Pertimbangan dalam melakukan kegiatan investasi haruslah dari beberapa
pendekatan seperti ROI, ROA, ROE dan neraca keuangan serta melihat data
keuangan perusahaan diperiode sebelumnnya.
Daftar Pustaka
Ayu,
Della.2014. Penilaian Kinerja Keuangan Pada Usaha Kecil Dan
Menengah (Ukm) Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan (Studi Pada Irt Ramayana
Agro Mandiri Kota Batu Tahun 2011-2014). Malang.Universitas
Brawijaya
Giyono,
Fandy. 2016.Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Bumn
Bidang Konstruksi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.2016. Universitas
Negeri Yogyakarta
0 comments:
Post a Comment