LAPORAN METODE KUANTITATIF BISNIS
ASUMSI OLS PADA ANALISIS REGRESI
Assisten Praktikum: Husnul Khotimah S.E, M.Si
Disusun oleh :
Bintang M.B.A. H34110014
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
Seorang peneliti ingin mendapatkan fungsi penduga Pendapatan Rumahtangga pengusaha tempe (Y, dalam juta Rp/bulan) di wilayah-A, Variabel yang digunakan sebagai penduga Y adalah X1 (bahan baku, dalam ratus Rp/bulan), X2(Curahan kerja, dalam jam/bulan) dan X3 (variabel Dummy untuk pendidikan formal pengusaha, 0 jika pendidikan pengusaha hanya sampai SD dan 1 jika SMP atau lebih), Adapun data sebagai berikut
No
|
Pendapatan
|
Bahan baku
|
Curahan kerja
|
Dummy
|
1
|
1
|
1
|
200
|
0
|
2
|
3
|
3
|
180
|
0
|
3
|
0,75
|
2
|
183
|
0
|
4
|
3
|
2,3
|
190
|
0
|
5
|
0,75
|
1,5
|
175
|
1
|
6
|
1,25
|
2
|
125
|
1
|
7
|
1,3
|
0,75
|
135
|
1
|
8
|
0,85
|
1,4
|
150
|
1
|
9
|
2,5
|
0,6
|
125
|
0
|
10
|
3
|
0,65
|
135
|
0
|
11
|
2,5
|
1,5
|
200
|
0
|
12
|
1,5
|
2
|
200
|
1
|
13
|
1,2
|
1,75
|
184
|
1
|
14
|
1,1
|
2,5
|
135
|
1
|
15
|
1,3
|
1,6
|
159
|
1
|
16
|
1,4
|
1,5
|
176
|
0
|
17
|
0,8
|
1,6
|
175
|
0
|
18
|
0,75
|
1,75
|
180
|
0
|
19
|
0,9
|
1,6
|
180
|
0
|
20
|
2,5
|
1,5
|
195
|
0
|
21
|
2,4
|
1,3
|
195
|
1
|
22
|
2,75
|
0,85
|
161
|
1
|
23
|
1,6
|
0,4
|
148
|
1
|
24
|
1,4
|
1,6
|
192
|
0
|
25
|
1,25
|
1,2
|
156
|
0
|
Setelah diolah dengan SPSS/Minitab, interpretasikan :
Lakukan pengujian terhadap pemenuhan asumsi OLS
Interpretasikan koefisien determinasi yang diperoleh
Interpretasikan koefisien regresi dugaan yang diperoleh
Simpulkan variabel apa saja yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan rumah tangga pengusaha tempe di wilayah A, Gunakan taraf nyata 5%
Hasil output MINITAB
The regression equation is
Pendapatan = 2,02 - 0,087 Bahan baku - 0,00066 Curahan kerja - 0,332 Dummy
Predictor Coef SE Coef T P VIF
Constant 2,020 1,309 1,54 0,138
Bahan baku -0,0874 0,2962 -0,30 0,771 1,1
Curahan kerja -0,000659 0,007706 -0,09 0,933 1,2
Dummy -0,3321 0,3560 -0,93 0,361 1,1
S = 0,836792 R-Sq = 4,5% R-Sq(adj) = 0,0%
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 3 0,6904 0,2301 0,33 0,805
Residual Error 21 14,7046 0,7002
Total 24 15,3950
Source DF Seq SS
Bahan baku 1 0,0482
Curahan kerja 1 0,0327
Dummy 1 0,6095
Durbin-Watson statistic = 1,83144
Pengujian terhadap pemenuhan asumsi OLS.
Multikolinieritas
Salah satu cara untuk mendeteksi adanya masalah multikolinier adalah menggunakan kriteria Variance Inflation Factor variabel independent ke-j. Apabila nilaiVIF_Xj>10 maka disimpulkan terdapat masalah diantara variabel independent (Kleinbaum et al., 1988). Namun berdasarkan hasil output SPSS maupun Minitab, seluruh variabel independent memiliki nilai VIF yang kurang dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinier diantara variabel independent. Hal ini terlihat dari: VIF_X1 (1,117)<10 VIF_X2 (1,237)<10VIF_X3 (1,115)<10
Autokorelasi
Masalah autokorelasi dapat diuji menggunakan Durbin-Watson d Statistics. Berikut proses pengujiannya:
Hipotesis
H_0 ∶Tidak ada autokorelasi error lag 1 (ρ_(εt,εt-1)=0)
H_1 ∶Ada autokorelasi error lag 1 (ρ_(εt,εt-1)≠0)
Statistik Uji
n = 25 k’=3 maka d_L=1,12 d_u=1,66
Keputusan
Karena hasil dari pengolahan data didapatkan Durbin-Watson Statistics = 1,831, maka dapat kita putuskan Terima H_0 yang artinya tidak ada autokorelasi lag 1 pada kasus ini.
Intepretasi koefisien determinasi (R^2) = 4,5%
Sebesar 4,5% keragaman pendapatan rumah tangga pengusaha tempe dapat dijelaskan oleh didalam model, sedangkan sisanya sebesar 95,5% dijelaskan oleh komponen error(diluar model), pada taraf nyata 5%
Intepretasi koefisien regresi dugaan.
The regression equation is
Pendapatan RT = 2,02 - 0,087 Bahan Baku - 0,00066 Curahan Kerja - 0,332 Pendidikan
β_0= 2,02
Artinya, nilai dugaan rataan pendapatan rumah tangga pengusaha tempe ketika semua variasi bernilai 0 adalah Rp 2.020.000/bulan, ceteris paribus.
β_1= -0,087
Artinya, apabila biaya penggunaakan bahan baku meningkat Rp 100.000 per bulan, maka diduga pendapatan rumah tangga pengusaha tempe akan turun Rp 87.000 /bulan , ceteris paribus.
β_2=-0,00066
Artinya, apabila curahan kerja meningkat 1 jam per bulan, makadiduga pendapatan rumah tangga pengusaha tempe akan turun Rp 660/bulan, ceteris paribus.
β_3= -0,332
Artinya, apabila pendidikan pengusaha adalah SMP ke atas, maka didugapendapatan rumah tangga lebih rendah Rp 332.000/bulan dibandingkan jika pendidikan pengusaha hanya sampai SD, ceteris paribus.
Uji parsial per koefisien (Uji t)
Hipotesis
H_0: variabel independent tidak mempengaruhi variabel dependent
H_1 ∶variabel independent mempengaruhi variabel dependent
Statistik Uji
t_(hit 1) (-0,295) <t_(21,5%) (1,721) maka terima H_0
t_(hit 2) (-0,85) <t_(21,5%) (1,721) maka terima H_0
t_(hit 3) (-0,933) <t_(21,5%) (1,721) maka terima H_0
Kesimpulan
Karena semua hasil pengujian t_(hit 2)<t_(21,5%) maka dapat diputuskan terima H_0yang artinya semua variabel independent tidak mempengaruhi variabel dependent sehingga tidak ada variabel yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan rumah tangga pengusaha tempe di wilayah A pada taraf nyata 5%.
Untuk memeriksa apakah model ini sudah sesuai atau belum, maka kita lakukan Uji F.
Hipotesis
H_0: model tidak sesuai
H_1 ∶model sesuai
Statistik Uji
F_hit (0,33) <F_(3,21,5%) (3,07) maka terima H_0
Kesimpulan
Belum cukup bukti untuk menyatakan bahwa model sesuai pada taraf nyata 5%.
0 comments:
Post a Comment