PERENCANAAN BISNIS
Bintang Mukhammad Dkk
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perencanaan bisnis adalah pembahasan
tertulis yang menguraikan hal-hal yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis
/ usaha dan yang
berkaitan dengan pendirian
bisnis tersebut, yang mempunyai tujuan dasar : kenapa bisnis ini
dilakukan, bagaimana melakukannya, faktor-faktor apa yang menunjang bisnis ini
berhasil, dll. Jadi inti dari suatu perencanaan bisnis adalah penghubung antara
ide dan kenyataan artinya bagaimana ide
diwujudkan menjadi kenyataan dengan mengetahui faktor-faktor yang menjadi
pemicu keberhasilan dan kegaagalan suatu bisnis.
Perencanaan bisnis akan membuat kita dapat melihat dengan jelas
apakah usaha yang dijalankan nanti memiliki prospek keberhasilan yang tinggi
dan juga harus bisa menyakinkan orang lain tidak akan merugi bila melakukan
kerjasama. Selain itu pentingnya melalkukan perencanaan bisnis yaitu untuk
menentukan bisnis apa yang cocok dengan kita atau bisnis apa sesungguhnya yang
ingin kita jalankan, karena seringkali kita mempunyai keterbatasan waktu,
tenaga, pemikiran, modal , dan kemampuan. Kedua, untuk memudahkan kita
mengetahui bagaimana cara menghasilkan pendapatan (income) dari bisnis tersebut.
Selain itu juga untuk mengetahui berapa biaya yang akan kita keluarkan untuk
bisnis tersebut (biaya awal pendirian maupun biaya operasional) dan untuk
mengetahui siapa saja pesaing dalam bisnis kita.
Perencanaan bisnis harus
didasarkan pada kebutuhan masyarakat akan adanya barang dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan tersebut, sehingga perencanaan usaha harus berbasis
pada permintaan pasar. “Seorang pengusaha yang tidak bisa membuat perencanaan
usaha sebenarnya sedari awal telah merencanakan kegagalan bagi kegiatan
usahanya”. Perencanaan bisnis harus dapat menjawab pertanyaan: “Where am I now?
Where am I going? How will I get there?”
Pentingnya perencanaan
bisnis untuk keberlangsungan bisnis yang dijalankan maka perlu diperhatikan
juga proses perencanaan bisnis.nYang dimaksud dengan proses perencanaan bisnis pada dasarnya adalah
langkah-langkah yang dilalui atau action-action yang dilakukan dalam
menghasilkan sebuah bisnis plan (perencanaan bisnis.) Pembuatan bisnis plan biasanya dimulai dengan
suatu kebutuhan, misalnya ketika hendak menambah modal atau mengajukan pinjaman
jangka pendek.
Proses
perencanaan bisnis terdiri dari langkah-langkah sbb: tinjauan strategis (rencana startegis,)
rencana pemasaran dan rencana operasional.
Rencana strategis meliputi penentuan atau perumusan dari tujuan
(sasaran-sasaran,) action-action yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan
penggunaan (mobilisasi) dari semua sumber daya yang dimiliki (menyangkut
seluruh disiplin ilmu dan departemen yang terkait) untuk mencapai tujuan
tersebut.
Proses pembuatan bisnis plan mengharuskan enterpreneur untuk menganalisa area bisnis
mereka yang selama ini mungkin kurang menjadi perhatian. Dalam proses perencanaan terdapat beberapa cakupan yang
perlu diperhatikan seperti personal time management, ikhtisar dari proses perencanaan bisnis
yang mencakup rencana dan tinjauan strategis, rencana pemasaran, rencana
operasional (pelaksanaan), model bisnis, memeriksa
masalah pendanaan ( Examine Funding
Issues), menunjukan analisis risiko,
serta menyajikan dan menyetujui rencana bisnis. Selain itu juga perlu
diperhatian yang mencakup pihak-pihak yang terlibat dalam proses perencanaan
bisnis dan mengelola proses perencanaan
bisnis.
Setiap
tokoh memiliki persepsi berbeda mengenai hal-hal tersebut yang akan saling
melengkapi mengenai proses perencanaan bisnis. Maka perlu dilakukan review
mengenai proses perencanaan bisnis dari beberapa buku dan jurnal agar informasi
yang didapatkan lebih banyak dan sempurna.
Manfaat Penulisan
Mendapat informasi lebih banyak mengenai
proses perencanaan bisnis melalui review buku dan jurnal proses perencanaan
bisnis.
PEMBAHASAN
PROSES PERENCANAAN BISNIS
Proses perencanaan atau planning adalah bagian dari daur kegiatan manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan (decision making)untuk masa depan, baik jangka panjang maupun
jangka pendek, sehubungan dengan pokok pertanyaan: apa, siapa, bagaimana,
kapan, di mana, dan berapa, baik sehubungan dengan lembaga yang dimanajemeni
maupun usaha-usahanya.
Menurut George R. Terry perencanaan
adalah: “planning is the selecting and
relating of fact and the making and using of assumption regarding the future in
the visualization and formulating of proposed activities believed necessary to
achieve desired result”.
Dalam pengertian tersebut bisa kita
simpulkan antara lain:
1.
Perencanaan merupakan kegiatan yang
harus didasarkan pada fakta, data dan keterangan kongkret.
2.
Perencanaan merupakan suatu
pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat
ke masa yang akan datang.
3.
Perencanaan mengenai masa yang akan
datang dan menyangkut tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap
hambatan yang mengganggu kelancaran usaha.
Pada intinya perencanaan dibuat
sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah
organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut
dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu.
Empat Tahap Dasar Perencanaan
·
Menetapkan tujuan atau serangkaian
tujuan.
Perencanaan dimulai dengankeputusan-keputusan tentang keinginan atau
kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang jelas,
organisasi akan menggunakan sumber daya sumberdayanya
secara tidak efektif.
·
Merumuskan keadaan saat ini.
Pemahaman akan
posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber
daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat penting,
karena tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah
keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk
menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua inimemerlukan
informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat
melaluikomunikasi dalam organisasi.
·
Mengidentifikasi segala kemudahan
dan hambatan.
Segala
kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan
untuk mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu
diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu
organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun
sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang
mungkin terjadi di waktu mendatang adalahbagian esensi dari proses perencanaan.
·
Mengembangkan rencana atau
serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
Tahap terakhir
dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagaialternatif kegiatan
untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut danpemilihan
alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.
Personal Time Management
Waktu adalah sumberdaya yang tidak terbarui (unrenewable
resource). Bahasa Latin mengatakan “tempus fugit” (arti harfiah : waktu
“terbang”). Waktu “terbang” dan tidak akan pernah kembali lagi. Hanya sejarah yang
terulang kembali, tetapi waktu tidak. Karena itu, waktu adalah sumberdaya yang
sangat penting dan personal time management sangat relevan.
Apakah waktu penting bagi manusia? Seberapa pentingkah waktu bagi
manusia? Dari peribahasa “tempus fugit”, “time is money” dan “waktu adalah
pedang”, dapat disimpulkan bahwa secara umum manusia berpendapat waktu adalah
penting. Sejatinya, apakah waktu penting atau tidak penting, tergantung dari
masing-masing individu.
Orientasi dan persepsi waktu setiap individu dan masyarakat
berbeda-beda. Ada masyarakat yang memiliki orientasi ke masa lalu lebih penting
dan kurang memperhatikan orientasi waktu masa kini dan yang akan datang.
Sebaliknya, ada juga masyarakat yang lebih menghargai orientasi waktu yang akan
datang lebih penting daripada masa lalu.
Demikian juga setiap individu juga memiliki persepsi yang berbeda
tentang waktu. Persepsi tersebut biasanya dipengaruhi oleh agama, sistem nilai
budaya di mana individu tersebut hidup, status sosial ekonomi, dan lain
sebagainya. Perbedaan persepsi tentang waktu disarikan dalam beberapa
contoh sebagai berikut :
·
Untuk memahami makna satu tahun, tanyalah seorang siswa yang gagal
dalam ujian kenaikan kelas.
·
Untuk memahami makna satu bulan, tanyalah seorang ibu yang
melahirkan bayi premature.
·
Untuk memahami makna satu minggu, tanyalah buruh mingguan.
·
Untuk memahami makna satu hari, tanyalah seorang pekerja dengan
upah harian.
·
Untuk memahami makna satu jam, tanyalah seorang gadis yang sedang
menunggu pacarnya.
·
Untuk memahami makna satu menit, tanyalah seseorang yang
ketinggalan kereta.
·
Untuk memahami makna satu detik, tanyalah seseorang yang selamat
dari kecelakaan.
·
Untuk memahami makna satu mili detik, tanyalah seorang pelari yang
meraih medali perak olimpiade.
Meskipun ada perbedaan persepsi individu dan masyarakat tentang
waktu, tetapi secara umum mengakui bahwa waktu adalah penting. Karena itu,
maka diperlukan manajemen waktu.
Ada berbagai strategi dan metode untuk mengelola waktu. Hal
penting yang harus diketahui adalah mengetahui apa yang paling penting dan
faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi waktu.
Cara “klasik” untuk mengetahui apa yang paling penting dalam hidup
dan harus dilakukan adalah menggunakan Eisenhower Matrix (Stephen R. Covey
mempopulerkan Eisenhower Matriks tersebut dalam bukunya 7 Habits of Highly
Effective People). Berdasarkan kriteria Penting dan Mendesak, maka
diperoleh empat kemungkinan sebagaimana ditunjukkan matriks sebagai berikut :
·
Not Important but Urgent. Sebenarnya tidak penting, tapi
mendesak!
Hal-hal yang seperti ini biasanya bersifat interupsi terhadap
pekerjaan utama kita. Contohnya, lagi enak-enak ngerjain sesuatu hal, kita
mendapatkan telpon yang mau gak mau harus diangkat. Ato bisa saja kita
kedatangan tamu pada waktu lagi meeting. Yang sering terjadi misalkan kita
bekerja dirumah, bisa saja ada gangguan anak yang menangis, tetangga yang
bertamu, ato ibu mertua yang minta bantuan, itu semua contoh hal yang
sebenarnya tak penting, tapi yah kita harus segera menanganinya. Contoh yang sering,
boss ujug-ujug datang ke kita minta tolong sesuatu yang harus dikerjakan
sekarang, sementara kita lagi sibuk mengejar deadline.
Untuk aktifitas yang tergolong di kwadran I ini, kita harus me-manage-nya.
Mengatur agar jenis pekerjaan tipe ini (gak penting tapi mendesak!) tidak
terlalu banyak dan mengganggu hal yang lebih penting lainnya. Upayakan apabila
kita mempunyai suatu proyek yang serius, kita sudah harus melokalisirnya.
Melokalisir dengan cara kita memberitahu orang sekitar kalau jangan diganggu,
matikan saluran handphone atau bisa saja kita menyepi ke sebuah kamp
konsentrasi (kayak jaman Nazi aja, hehehe). Bisa juga, agar kita mengerjakan
proyek tersebut pada waktu tertentu yang gangguannya paling minimal, seperti
tengah malam atau waktu khusus yang telah diketahui bersama.
·
Important and Urgent. Penting dan mendesak.
Pekerjaan ini masuk kategori sangat penting untuk diprioritaskan
dikerjakan lebih dahulu. Jangan menunda-nunda jenis pekerjaan ini. Lakukan
sekarang juga! Menunda jenis pekerjaan ini sama saja dengan menyimpan bom
waktu, yang setiap saat bisa meledak dan malah mengganggu jadwal lain yang
telah diatur sebelumnya. Kalau dalam pekerjaan kantor sehari-hari, seperti
jadwal meeting yang telah terjadwal, komitmen atau janji kita pada
klien, atau bisa juga keadaan yang sifatnya emergensi, misalnya sakit,
kecelakaan, kebakaran dan sebagainya.
·
Important but not urgent. Penting tapi tidak mendesak.
Karena bersifat tidak mendesak, banyak orang yang tertipu dan
terlena sehingga tidak mengerjakan hal penting yang seharusnya dikerjakan untuk
kebaikan masa depannya. Rencanakan dan lakukan pekerjaan ini untuk mengisi
waktu senggang anda.
Jenis pekerjaan untuk kwadran ini dapat diibaratkan dengan
membangun suatu rumah, dengan waktu yang tidak terbatas, waktunya terserah
kita. Orang yang memanfaatkan waktunya dengan baik selama masa senggangnya,
sambil dikerjakan pekerjaan membangun rumahnya tersebut, akan dapat melihat
wujud bangunan ‘rumah’ lebih cepat daripada yang lain. Setelah selesai bangunan
rumahnya, ia akan melanjutkan lagi dengan membangun ‘rumah-rumah’ yang lain,
meninggalkan orang-orang yang santai dan ‘membangun rumah’-nya tanpa rencana.
Apa contoh pekerjaan di kwadran ini? Banyak! Misalkan, contoh
klasik, olahraga secara teratur. Tidak ada yang memaksa kita untuk berolahraga,
terserah kita akan melaksanakannya apa tidak, tetapi manfaatnya jelas terasa.
Contoh yang lain, untuk persiapan pensiun kita, mungkin kita sudah mulai dengan
aktifitas sampingan seperti bisnis dan kegiatan sosial, sehingga pada saatnya
kelak, kita akan menikmatinya. Mendidik anak, bersedekah, menjalin komunikasi
dengan silaturahmi, berperilaku baik kepada tetangga, membaca buku atau hobi
lain yang bermanfaat, itu semua memang termasuk pekerjaan yang tidak
mendesak untuk dikerjakan, tetapi sangat penting, sebagai investasi di masa
depan. Usahakan agar waktu luang kita berada di kwadran ini.
·
Not important and not urgent. Sudah tidak penting, tidak
mendesak juga!
Hindari berada di kwadran ini. Tahukah anda, banyak sekali pekerjaan
dan hal-hal yang tidak penting yang meninabobokan dan ditawarkan berseliweran
didepan kita. Pekerjaan seperti ini memberikan ‘kesenangan’ yang membuat orang
terlena, dan banyak orang yang terseret di kwadran ini sehingga membuatnya
menjadi seorang pecundang.
Main PS, gosip, chatting berlebihan, dugem tanpa batas itu
termasuk hal yang tidak penting dan sedikit membawa manfaat untuk kita
kerjakan. Bisa saja kita tidak melakukan itu semua, tetapi kita menjadi
penonton setia gosip yang bertebaran di TV, sinetron dan berita yang gak jelas,
itu juga termasuk pekerjaan dalam kwadran ini, tidak penting dan hanya
menyia-nyiakan waktu saja. Ingat, hidup kita akan dimintai
pertanggung-jawabannya dan mempunyai konsekwensinya kelak, hindari melakukan
hal yang tidak penting.
IKHTISAR
DARI PROSES PERENCANAAN BUSINES
Sebuah proses perencanaan bisnis harus
fleksible disamping itu iapun harus berkelanjutan disertai umpan balik pada
setiap tahap. Gb 3.2 menjelaskan kembali
skema proses perencanaan bisnis yang digambarkan sebelumnya. Proses ini dapat disesuaikan untuk memenuhi
kebutuhan khusus perencanaan dari suatu organisasi, bisnis ataupun proyek. Pemilihan waktu dari sebuah proses pada suatu
bisnis yang sedang berjalan harus sedemikian hingga ia berkoordinasi secara
baik dengan kegiatan lain misalnya penentuan budget yang akan tergantung pada
hasil dari suatu proses
perencanaan bisnis yang strategis (memiliki kiat.)
Rencana dan Tinjauan Strategis
Proses dimulai dengan tinjauan strategis yang direncanakan
untuk menguji keadaan (kondisi) yang sedang berlangsung dari bisnis dan juga
untuk mengidentifikasi (mengenal) efek sekeliling yang mungkin ditimbulkan di
masa depan. Visi (pandangan atau harapan
ke depan,) misi (langkah) dan tujuan (sasaran) dapat menjadi input sekaligus
output dari proses
perencanaan bisnis. Hal ini akan dibahas
pada bab 4.
Tinjauan strategis berfungsi untuk menganalisa pelanggan,
pemasok dan pesaing dari suatu bisnis sebagaimana dinamika (pergerakan)
industri yang mengatur bagaimana kelompok- kelompok tersebut berinteraksi. Tinjauan ini juga meliputi lingkungan yang
lebih luas tempat bisnis beroperasi dan mungkin yang diambil (dipilih) oleh
bisnis tersebut dalam perubahan politik, ekonomi, sosial dan teknologi yang
mempengaruhi bisnis tersebut. Terakhir,
tinjauan juga bertujuan menganalisa bisnis itu sendiri dan analisisnya
menyangkut kemampuan finansial (keuangan) dari perusahaan, infrastruktur
(prasarana) untuk beroperasi, hak paten serta ‘pengetahuan dan keahlian’ dari staff (pegawai.)
Rencana Pemasaran
Setelah menganalisa kondisi bisnis yang sedang berjalan dan
lingkungannya, proses perencanaan menganalisa masa depan dari bisnis. Beberapa tehnik skenario perencanaan dapat
dipakai untuk meramalkan berbagai ‘lingkungan
(kondisi) pemasaran di masa depan’ sebagai tempat dimana bisnis kemungkinan
berjalan serta dapat menjadi tujuan dari dikembangkannya berbagai alternatif
taktik dan strategi pemasaran pada rencana pemasaran. Perencanaan strategis
dialamatkan pada apa yang harus dilhasilkan oleh (tujuan) bisnis tersebut. Sedangkan taktik kadang-kadang digambarkan
sebagai jawaban dari pertanyaan “Bagaimana
bisnis itu melakukannya (mencapainya)?”
Rencana Operasional
(Pelaksanaan)
Pada tahap dari proses ini harus jelas apa yang menjadi visi
dan misi dan begitu pula yang menjadi tujuan dari bisnis. Terdapat banyak pilihan strategis yang akan
tiba pada, ataupun dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, dimana
strategi-strategi ini akan didukung oleh serangkaian taktik. Taktik-taktik ini akan diuraikan kedalam
rencana-rencana operasional yang menerangkan dengan gamblang bagaimana
taktik-taktik itu akan dilaksanakan.
Ketika proses
perencanaan bisnis sudah mencapai tahap rencana pelaksanaan ini maka model
finansial harus mulai dikembangkan.
Bisnis plan adalah serangkaian statemen mengenai tujuan
(sasaran) bisnis, alasan mengapa hal itu dapat tercapai (masuk akal,) dan
rencana untuk mencapai tujuan bisnis (meliputi latar belakang organisasi dan
orang-orang yang akan ditugaskan untuk tujuan tersebut.)
Bisnis plan dapat ditujukan secara internal maupun eksternal
perusahaan. Secara internal meliputi
pengembangan produk baru, sistem pelayanan ataupun IT yang baru,
restrukturisasi keuangan, dlsb., secara eksternal ditujukan kepada stakeholder
(investor, donor, customer, maupun komunitas yang lebih luas.)
Yang dimaksud dengan proses perencanaan bisnis pada dasarnya adalah
langkah-langkah yang dilalui atau action-action yang dilakukan dalam
menghasilkan sebuah bisnis plan (perencanaan bisnis.) Pembuatan bisnis plan biasanya dimulai dengan
suatu kebutuhan, misalnya ketika hendak menambah modal atau mengajukan pinjaman
jangka pendek.
Proses
perencanaan bisnis terdiri dari langkah-langkah sbb: tinjauan strategis (rencana startegis,)
rencana pemasaran dan rencana operasional.
Rencana strategis meliputi penentuan atau perumusan dari tujuan
(sasaran-sasaran,) action-action yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan
penggunaan (mobilisasi) dari semua sumber daya yang dimiliki (menyangkut
seluruh disiplin ilmu dan departemen yang terkait) untuk mencapai tujuan
tersebut.
Proses pembuatan bisnis plan mengharuskan enterpreneur u/
menganalisa area bisnis mereka yang selama ini mungkin kurang menjadi
perhatian. Sebagai contoh enterpreneur
biasanya tidak secara rutin membuat suatu perkiraan mengenai cash flow, namun
hal ini menjadi penting sebagai bagian dari proses perencanaan bisnis. Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
bisnis plan:
·
menentukan siapa yang akan membuat perencanaan (bila bukan mereka sendiri)
dan
bagaimana pembuatan bisnis plan itu dilakukan
(menggunakan software, dsb.)
·
mengerti sepenuhnya apa yang terkandung didalam setiap bagiannya.
·
memastikan tentang kondisi keuangan perusahaan secara realisitis dan
akurat.
·
melakukan atau meminta seseorang u/ melakukan review terhadapnya.
·
mencetak, menjilid dan mendokumentasi bisnis plan tsb dan
mempresentasikannya.
·
selalu mengupdate secara berkala perubahan yang terjadi.
Model Bisnis
Model keuangan
atau bisnis merupakan kerangka kerja untuk
memeriksa strategi bisnis, taktik dan operasional untuk melihat apakah model tersebut dapat mencapai tujuan keuangan atau tidak. Pilihan strategis akan
dinilai secara kualitatif selama
proses perencanaan bisnis, tetapi
model bisnis memungkinkan untuk dinilai secara kuantitatif. Ukuran kuantitatif mencakup nilai bersih sekarang
dari proyek, internal rate
of return dan waktu pengembalian modal.
Pemodelan bisnis akan memberikan wawasan kekuatan
keuangan dari rencana strategis dan taktik pendukung karena melalui proses
berulang-ulang sehingga solusi
strategis optimal dapat ditemukan sesuai tujuan bisnis.
Cohen mengatakan bahwa model bisnis menunjukkan
bagaimana perusahaan akan mengkonversi input (modal,
bahan baku dan
tenaga kerja) menjadi output (total
nilai barang yang diproduksi) dan
membuat kembali yang lebih besar
daripada biaya kesempatan modal dan memberikan kembali
ke investor. Ini berarti bahwa keberhasilan model bisnis ini tercermin dalam kemampuannya untuk menciptakan tingkat
pengembalian yang lebih besar dari (peluang) biaya modal, diinvestasikan
oleh pemegang saham dan pemegang
obligasi. Model bisnis merupakan bagian penting dari strategi - mereka
menyediakan link mendasar antara
pasar produk, dalam
industri, dan pasar untuk faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja
dan modal. Setiap model bisnis tangguh harus
mampu menciptakan dan mempertahankan keuntungan bagi investor dari waktu ke waktu, jika tidak, kemungkinan untuk keluar dari bisnis atau mode
Ditambahkan dalam kamus keuangan bahwa semua perusahaan
memiliki strategi yang berbeda dan
menggunakan model bisnis yang berbeda
untuk membuat uang dalam industri mereka. Model bisnis yang inovatif dapat tidak kurang penting daripada inovasi dalam produk atau
jasa.
Namun menurut Osterwalder (2006) tidak cukup untuk membuat bisnis model yang menguntungkan, tetapi
Anda juga harus merancang model bisnis yang kompetitif didukung dengan pemilihan industry yang
kompetitif. Ini berarti bahwa mereka memiliki
berbagai macam kemungkinan baru untuk
merancang bisnis mereka. Hal ini
menyebabkan model bisnis yang
inovatif dan bersaing dalam
industri yang sama. Sebelumnya,
dulu cukup untuk mengatakan dalam industri apa di
mana di, bagi seseorang untuk
memahami apa yang perusahaan Anda
lakukan. Semua pemain
memiliki lebih atau kurang model bisnis yang sama. Selain itu, meningkatnya persaingan dan menyalin cepat model bisnis yang
sukses memaksa semua pemain
untuk terus berinovasi dan beradaptasi model
bisnis mereka untuk mendapatkan dan
/ atau mempertahankan
keunggulan kompetitif. Perusahaan yang
benar-benar memahami model bisnis
mereka dan tahu bagaimana blok bangunan berhubungan satu sama lain
akan dapat terus memikirkan
kembali dan mendesain ulang
blok ini dan hubungan
mereka untuk berinovasi sebelum
model bisnis mereka disalin.
Memeriksa
Masalah Pendanaan ( Examine Funding
Issues)
Masalah
pendanaan suatu perusahaan merupakan masalah penting, karena jalannnya suatu
perusahaan memerlukan dana yang cukup, agar perusahaan tersebut dapat
beroperasi. Untuk mengetahui pendanaan suatu perusahaan diperlukan beberapa
analisis mulai dari mengindentifikasi kebutuhan dana yang akan digunakan,
bagaimana cara mendapatkan serta bagaimana cara memanfaatkannya. Sehingga
diperlukan strategi yang efisien agar tidak mengalami kerugian.
·
Identifikasi
kebutuhanan pendanaan.
Perencanaan bisnis yang telah dirumuskan harus
mengidentifikasi kebutuhan minimuman dan maksimum dana yang diperlukan agar
perusahaan dapat beroperasi. Kebutuhan dana ini direpresentasikan pada kurva
biaya yang menyerupai huruf J, sehingga dikenal dengan kurva-J. Kurva-J ini
didapatkan dari hasil penjumlahan cash flow dengan memperhitungkan biaya beban
operasi dan beban bunga. Bentuk kurva-J tiap perusahaan berbeda-beda tergantung
pada kebutuhan masing-masing perusahaan. Pada awalnya kurva biaya bergerak
negatif sampai akhirnya mencapai titik minimum dan kemudian bergerak ke arah
positif. Pada pergerakan negatif artinya perusahaan mengalami kekurangan
financial, pada kondisi minimum merupakan kebutuhan dana yang paling optimal
kemudian biaya meningkat atau bergerak ke arah positif perusahaan telah mampu
memenuhi kebutuhan financialnya. Untuk mengidentifikasi kebutuhan dana pada
perencanaan bisnis suatu perusahaan yang mengembangkan usaha menggunakan data
historis, yaitu kebutuhan dana yang dikeluarkan pada tahun-tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk perusahaan baru atau bisnis baru perencanaan keuangan
menggunakan data proyeksi.
·
Jenis-jenis
Pembiayaan
Jenis-jenis pembiayaan yang sering digunakan
ialah pembiayaan dari hutang dan pembiayaan sendiri (ekuitas). Pembiayaan hutang atau pembiayaan eksternal
dengan jangka waktu pendek dan menengah. Jangka pendek ini jika dilihat dari
waktunya kurang dari satu tahun dan jangka menengah antara satu sampai sepuluh
tahun. Pembiayaan yang berasal dari hutang maupun dari yang lain ini biasanya
diperoleh dari pinjaman dari bank yang nantinya akan dikembalikan pada jangka
waktu tertentu dan tingkat suku bunga tertentu. Pembiayaan hutang tidak hanya
berasal dari bank, tetapi dapat juga dari investor, pemerintah, kreditur, dan
lain-lain. Sedangkan pembiayaan sendiri atau ekuitas pemilik berasal dari
individu atau instansi perusahaan, ekuitas ini juga berasal dari laba yang ditahan.
Ekuitas ini merupakan pembiayaan jangka panjang yang dapat berasal dari
keuntungan dari saham yang ditahan.
Gambar
Sumber Pembiayaan
Setelah
mengetahui jenis pembiayaan apa yang akan dilakukan oleh perusahaan, maka
manager akan melakukan suatu keputusan dengan menggunakan empat prinsip, yaitu:
1.
Struktur modal
yang optimal dengan melihat rasio hutang terhadap ekuitas, suatu perusahaan akan
memutuskan sumber pembiayaan ini apakah lebih banyak berasal dari hutang atau
dari modal sendiri, namun kondisi optimal ini sebaiknya nilai rasio hutang
terhadap ekuitas tidak melebihi 50 persen. Karena pada bisnis yang baru jalan
perusahaan mengandalkan sumber utama pembiayaan ini berasal dari modal sendiri
(ekuitas) yang nantinya akan dikelola untuk membangun suatu bisnis hingga
mendapatkan kepercayaan dari pinjaman dan memperkuat bahwa bisnis yang
dijalankan layak untuk didanai.
2.
Proporsi
keuntungan, rencana keuangan yang akan dilakukan mampu menggambarkan keuntungan
yang optimal sehingga mampu membiayai usaha dimasa mendatang dan mengoptimalkan
dividen tiap pemegang saham.
3.
Memilih sumber
pembiayaan yang tepat, apabila memilih sumber pembiayaan dengan hutang maka
harus memikirkan pula jangka hutang yang akan dipilih, apakah jangka pendek,
jangka menengah atau jangka panjang, selain itu perusahaan juga memperhitungkan
beban bunga yang dibayarkan serta syarat peminjaman. Ketika perusahaan memilih
untuk meminjam maka waktu yang tepat ketika perusahaan perada pada level majurity karena pada saat ini perusahaan
mampu menunjukan performanya.
4.
Menentukan
potensi sumber pembiayaan baik modal sendiri ataupun hutang. Perusahaan kan
memlilih berhutang apabila cos of capital yang dimiliki perusahaan itu rendah,
perusahaan memliki performa yang baik, memiliki cash flow yang kuat dimasa
mendatang, bisnis yang dijalankan memiliki tingkat risiko yang rendah, dan
bisnis berada pada tahap kedewasaan pada business
life cycle. Dan sebaiknya perusahaan
menggunakan modal sendiri karena rasio gear sangat tinggi, bisnisbaru
dijalankan sehingga belum mampu menunjukan performa perusahaan, tingkat bunga
diprediksi meningkat, bisnis yang dijalankan memiliki risiko yang tinggi.
Pada
dasarnya menganalis atau merencankan financial suatu usaha bertujuan untuk
memperoleh dana dan melihat performa yang dimiliki oleh perusahaan tersebut,
apakah memberi benefit atau tidak. Hal ini tergantung kepada rencana bisnis
ditujukan pada siapa.
Rencana bisnis yang disajikan untuk peminjam
dalam hal ini misalkan bank, maka ada beberapa informasi yang harus dimasukan
ke dalam rencana bisnis yang akan disajikan kepada sumber pembiayaan yang
potensial, yaitu:
1.
Tujuan dari
peminjam, tujuan ini harus dirumuskan secara jelas agar pemberi pinjaman dapat
mengetahui tujuan ingin disampaikan.
2.
Jumlah dana dan
waktu yang diperlukan
3.
Menjelaskan
sumber pembiayaan yang lain
4.
Menjelaskan
kebutuhan dana secara rinci dan jelas
5.
Serta jadwal
pelunasan hutang
Sedangkan
rencan bisns yang akan disajikan kepada ekuitas, maka rencana bisnis harus
memuat berbagai informasi, diantaranya:
1.
Struktur
kesepakatan ekuitas dan struktur yang akan dihasilkan dari bisnis untuk ekuitas
2.
Jumlah ekuitas
yang akan ditawarkan
3.
Komitmen dari
manajemen bisnis
4.
Batasan kepada
pemegang saham
5.
Peran pemegang
saham dalam pengambilan keputusan
Menunjukan
Analisis Risiko
Dalam
proses penulisan perencanaan bisnis harus mampu menggambarkan dan menganalisis
risiko bisnis yang hadapi, sehingga mampu menerapkan strategi yang tepat untuk
meminimalkan risiko yang ada. Risiko yang dihadapi perusahan tergantung pada
nilai sumber daya yang dimiliki perusahaan, proporsi sumber daya yang
digunakan, waktu penggunaan sumberdaya, risiko dari bisnis itu sediri, biaya
yang dibutuhkan keluar dari bisnis tersebut dan biaya gagal dari proyek yang
dikerjakan.
Oleh
karena itu dalam perencanaan bisnis mampu menggambarkan jenis risiko yang akan
dihadapi dan bagaimana cara mengatasi risiko maupun ketidakpastian bisnis yang
dijalankan. Jenis risiko umumnya terbagi menjadi:
1.
Risiko
operasional
Jenis risiko ini lebih pada internal perusahaan yang dilihat pada
kemampuan perusahaan dalam menjalankan bisnis yang diusahakan. Risko
operasional ini dapat bersumber dari: staff ahli mengundurkan diri dan beralih
pada pesaing, masalah pada proses produksi, mesin rusak, bahan baku tidak
sesuai standart yang telah ditetapkan, kebakaran, pecurian, tidak dapat memnuhi
pemintaan pasar, serta tindakan karyawan yang merugikan perusahaan.
2.
Risiko industri
Risiko industri berkaitan dengan keberlangsungan bisnis yang
dijalankan yang dapat bersumber dari: masuknya perusahaan baru yang sejenis,
pemasok tidak lagi memasok bahan bsku utama, gagal memenuhi permintaan produk
yang ada di pasar, pesaing utama melakukan pemotongan harga, masuknya teknologi
baru yang lebih efisien, bergabungnya pesaing untuk mengefisienkan biaya mereka.
3.
Risiko keuangan
Risiko keuangan ini dapat terjadi pada kenaikan permintaan produk,
sehingga harus meningkatkan produksi yang berarti meningkatkan biaya produksi,
peningkatan suku bunga, apabila sumber pembiayaan berasal dari hutang,
meningkatnya suku bunga, perusahaan harus mengembelikan pinjaman lebih besar.
4.
Risiko politik
Risiko politik tidak hanya berasal dari kebijakan pemerintah,
tetapi risiko ini juga dapat ditimbulkan oleh berbagai organisasi seperti
serikat buruh, pelobi, aktivis maupun asosiasi perdagangan domestik maupun
global.
Setelah
mengidintifikasi jenis risiko pada bisnis yang diusahakan, rencana bisnis juga
harus menggambarkan strategi manajemen risiko, sehingga risiko yang ada dapat
dikelola dengan baik. Cara memajemen risiko tergantung pada jenis risiko yang
dihadapi. Misalnya pada risko operasional untuk mengatasi musibah atau bencana
alam yang akan terjadi, untuk mengatasinya perusahaan mengasuransikan aset-aset
tertentu sehingga dapat diganti oleh perusahaan asuransi apabila mengalami musibah.
Menyajikan
dan menyetujui rencana bisnis
Tujuan
menyajikan bisnis untuk menjelaskan rencana bisnis yang akan dijalankan agar
mendapatkan dukungan serta kepercayaan semua stackholder potensial. Oleh karena
itu dalam menyajikan rencana bisnis semua anggota tim harus terlibat agar
kesepakatan yang akan diambil dapat diterima semua pihak dan dapat
terimplementasi sesuia tujuan bisnis.
Dalam
mempresentasikan rencana bisnis, investor tidak hanya melihat dokumen, tetapi
juga harus memiliki keyakinan pada orang yang menjalankan bisnis tersebut.
Sehingga dalam mempresntasikan rencana bisnis harus mampu menyakinkan kepada
pihak terkait agar mendapatkan persetujuan yang diharapkan. Oleh karena itu
dalam presentasi bisnis diperlukan persiapan yang matang, dan apabila ada
pertanyaan mampu memberikan jawaban yang tepat dan jelas. Dalam kenyataan pada
saat pertama presentasi tidak selalu langsung disetujui, sehingga diperlukan
strategi tertentu agar rencana bisnis yang diajukan dapat disetujui oleh
investor atau para pengambil keputusan.
PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PROSES
PERENCANAAN BISNIS
Bisnis
merupakan akitivitas produktif yang diharapkan akan memberikan manfaat di masa
yang akan datang. Mengingat pentingnya hal ini maka pelaku yang terlibat dalam
bisnis harus mengetahui jelas bisnis yang akan dijalankan. Berdasarkan bisnis
yang diajukan pelaku usaha baik pemilik ataupun manajernya harus bertanggung
jawab penuh atas proses perencanaan bisnis terutama untuk bisnis yang berskala
kecil atau yang baru memulai usahanya. Menurut Butler (2000) semakin kecil bisnis maka peran
pemilik atau manajer akan semakin kompleks terutama pada masa pembangunan karena
dituntut memiliki berbagai keterampilan dalam mengoperasikan bisnis. Namun,
berbeda halnya dengan perusahaan atau organisasi besar dalam hal perencanaan
bisnis akan melibatkan pihak dan keputusan yang diambil seringkali berdasarkan
dokumen dan data-data informasi yang disajikan secara detail bisnis yang akan
dijalankan. Sehingga dalam organisasi besar ini tidak beitu menghiraukan pihak
mana saja yang melakukan kajian karena semua memiliki hak berpendapat yang
sama, dan keputusan akan dilaksanakn bersama berdasarkan kesepakatan.
Pihak-pihak
yang terlibat dalam bisnis memiliki tulisan atas rencana bisnis yang dilakukan
sehingga pihak-pihak ini dapat membandingkan dengan hasil yang akan dicapai
pada penerapan binisnya dikemudian hari. Mencapai kesuksesan dalam menjalankan
sebuah bisnis adalah keinginan semua pihak. Hal ini akan terealisasi jika pihak
yang terlibat dalam bisnis memiliki rasa “memiliki” perusahaan yang dikelola
bersama. Rasa “memiliki” yang dituangkan dalam kerja keras dan penuh tanggung
jawab akan membuat bisnis sukses, namun sebaliknya bisnis yang kuat akan runtuh
bila tidak diimbangi dengan rasa “memiliki” oleh pengelolanya.
Miller
(2008) menambahkan bahwa dalam proses perencanaan bisnis dibutuhkan seseorang
yang mengetahui bisnis, seseorang yang mampu mengatur komponen dan bagian
rencana bisnis, dan seseorang yang dapat menulis. Pertama, seseorang yang
mengetahui atau berpengalaman dengan bisnis yang akan dijalankan dapat membatu
dalam penyusunan strategi karena mereka telah memiliki spesialisasi terhadap
bisnis (dalam bidang tersebut). Namun jika bisnis yang akan dijalankan adalah
bisnis baru maka dapat meminta bantuan ke rekan melaalui diskusi atau
sejenisnya sehingga bisnis mempunyai arahan yang jelas. Kedua, seseorang yang
mampu mengatur komponen dan bagian rencana bisnis akan membantu dalam mengatur
bisnissupaya tidak keluar dari jalur yang diinginkan. Orang-orang yang
berorientasi detail dan memilki dedikasi yang tinggi terhadap perusahaan
dibutuhkan dalam hal ini. Ketiga, seseorang yang dapat menulis akan membantu
perusahaan dalam mempublikasikan bisnis sehingga bisnis terkesan menarik bagi
khalayak (investor). Butler juga menambahkan
bahwa ada beberapa keterampilan yang perlu dimiliki oleh pebisnis dalam
menjalankan usahanya diataranya adalah keterampilan teknis, keterampilan
pemasaran, keterampilan menarik stakeholders, keterampilan organisasi
perusahaan, keterampilan membuat keputusan, keterampilan dalam mengelola
keuangan perusahaan, keterampilan dalam melayani pelanggan, keterampilan dalam
memanajemen staff, dan keterampilan dalam manjemen dan komputerisasi.
Perencanaan
bisnis adalah cetak biru (blue print)
dari bisnis yang akan dijalankan. Cetak biru ini harus tertulis jelas dan
terarah. Cetak biru ini harus memuat piramida yang menggambarkan hirarki
manajemen perusahaan yang berupa visi, misi, tujuan, dan rencana ke depan.
Semua komponen dalam piramida ini ditulis dengan jelas dan harus dipertanggung
jawabkan. Berdasarkan pemaparan ini,
dengan kata lain harus ada satu orang yang bertanggung jawab penuh supaya
bisnis yang diharapkan berjalan sesuai dengan rencana. Semua pihak berhak
berpikir secara luas, mengenai perusahaan tidak hanya bergantung pada tugas
(spesialisasi) yang dimilikinya dan fokus terhadap masalah yang paling besar yang
ada pada perusahaan. Sehingga dengan kata lain pemilik atau manajer harus
memperioritaskan kesenjangan dalam keterampilan yang dimiliki dan dituntut
menemukan solusi atas kesenjangan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai
kesuksesan berusaha.
Berdasarkan
pemaparan diatas, disimpulkan bahwa untuk perusahaan besar perencanaan
dilakukan oleh banyak pihak. Perencanaan ditulis secara jelas dan diberikan
kepada seluruh pengambil keputusan untuk memastikan bahwa
kegiatan semua pihak yang terlibat dikoordinasikan dan memastikan
bahwa rencana tersebut membutuhkan waktu.. Tulisan ini merupakn dasar untuk
mengevalusasi bisnis yang dijalankan dan melihat berapa besar pengaruh dan
tanggung jawab pihak tersebut dalam pengelolaannya (dalam bentuk pelaporan).
MENGELOLA PROSES PERENCANAAN BISNIS
Perencanaan bisnis untuk bisnis yang berskala besar harus
dimulai dengan rapat yang mengikutsertakan semua pihak yang terlibat dengan
bisnis. Perbincangan yang menjadi bahasan dalam rapat ini membahas tentang
bagaimana kelanjutan dari bisnis yang direncanakan. Setelah rapat selesai
membahas riview stategis yang akan diimplementasikan dalam bisnis, sebaiknya
riview rapat dilakukan untuk membahas semua pihak yang akan terlibat dan juga
untuk mengidentifikasi penelitian
tambahan yang akan dibutuhkan. Ini merupakan langkah terbaik setelah evaluasi
strategi dilakukan dan ketika sebuah keputusan diminta pada pilihan strategi
rencana bisnis. pada proses ini dapat juga ditambahkan poin lain seperti
tingkat kompleksitas dan sensitifitas keuangan serta tingkat risiko bisnis yang
direncanakan.
Miller (2008) menambahkan bahwa dalam pengelolaan ini
juga pihak perusahaan harus memastikan juga bahwa rencana bisnis yang telah
ditentukan berdasarkan perspektif strategis telah dilaksanakan bukan hanya
sebatas lembaran kertas saja. Beberapa ide yang dapat membantu dalam mengelola
rencana adalah a) mempublikasikan secara internal target keuangan dan non
keuangan yang tertera dalam rencana bisnis via timeline chart; b) mengadakan
rapat manajemen senior pada periode tertentu untuk mengevaluasi perkembangan
strategi dan target yang tertera pada rencana; c) membuat keputusan berdasarkan
atau disinkronisasikan dengan strategi dan target yang telah ditulis pada
rencana bisnis.
PENUTUP
Kesimpulan
·
Proses perencanaan adalah bagian dari daur
kegiatan manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan
keputusan (decision making)untuk masa depan,
baik jangka panjang maupun jangka pendek. Menetapkan tujuan atau serangkaian
tujuan. Tahap melakukan perencanaan yaitu dimulai dengankeputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau
kelompok kerj, merumuskan keadaan saat ini, mengidentifikasi segala
kemudahan dan hambatan, dan mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan
untuk pencapaian tujuan
·
Cara
“klasik” untuk mengetahui apa yang paling penting dalam hidup dan harus
dilakukan adalah menggunakan Eisenhower Matrix berdasarkan kriteria Penting dan
Mendesak, maka diperoleh empat kemungkinan: 1. Not Important but Urgent.
Sebenarnya tidak penting, tapi mendesak, 2. Important and Urgent.
Penting dan mendesak, 3. Important but not urgent. Penting tapi tidak
mendesak, 4. Not important and not urgent. Sudah tidak penting, tidak
mendesak juga.
·
Proses perencanaan bisnis pada dasarnya adalah langkah-langkah yang dilalui
atau action-action yang dilakukan dalam menghasilkan sebuah bisnis plan (perencanaan bisnis.)
·
Model bisnis menunjukkan bagaimana
perusahaan akan mengkonversi
input (modal, bahan
baku dan tenaga kerja) menjadi output (total nilai barang yang diproduksi) dan membuat kembali yang lebih besar daripada
biaya kesempatan modal
dan memberikan kembali ke investor
·
Masalah
pendanaan suatu perusahaan merupakan masalah penting, karena jalannnya suatu
perusahaan memerlukan dana yang cukup, agar perusahaan tersebut dapat
beroperasi. Untuk mengetahui pendanaan suatu perusahaan diperlukan beberapa
analisis mulai dari mengindentifikasi kebutuhan dana, jenis-jenis pembiayaan,
dan setelah itu melakukan suatu keputusan dengan menggunakan empat prinsip
yaitu struktur modal yang optimal dengan melihat rasio hutang terhadap ekuitas,
proporsi keuntungan, memilih sumber pembiayaan yang tepat dan menentukan
potensi sumber pembiayaan baik modal sendiri ataupun hutang.
·
Menganalis atau
merencankan financial suatu usaha bertujuan untuk
memperoleh dana dan melihat performa yang dimiliki oleh perusahaan tersebut,
apakah memberi benefit atau tidak. Hal ini tergantung kepada rencana bisnis
ditujukan pada siapa
·
Dalam proses
penulisan perencanaan bisnis harus mampu menggambarkan dan menganalisis risiko
bisnis yang hadapi serta strategi yang akan diterapkan untuk risiko yang akan
dihadapi.
·
presentasi
bisnis diperlukan persiapan yang matang, dan apabila ada pertanyaan mampu
memberikan jawaban yang tepat dan jelas. Selain itu juga diperlukan strategi
tertentu agar rencana bisnis yang diajukan dapat disetujui oleh investor atau
para pengambil keputusan.
·
Perencanaan
ditulis secara jelas dan diberikan kepada seluruh pengambil keputusan untuk memastikan bahwa kegiatan semua pihak yang terlibat dikoordinasikan dan memastikan bahwa rencana tersebut membutuhkan waktu.. Tulisan ini
merupakn dasar untuk mengevalusasi bisnis yang dijalankan dan melihat berapa
besar pengaruh dan tanggung jawab pihak tersebut dalam pengelolaannya (dalam
bentuk pelaporan).
·
Pengelolaan harus memastikan bahwa rencana bisnis yang
telah ditentukan berdasarkan perspektif strategis telah dilaksanakan bukan
hanya sebatas lembaran kertas saja.
Saran
Dari
pembahasan di atas dapat diketahui pentingnya perencanaan bisnis bagi bisnis
yang dijalankan salah satunya dengan memperhatikan proses perencanaan bisnis.
Maka sebaiknya perlu ditekankan hal-hal yang berkaitan dengan proses
perencanaan bisnis seperti personal time management, ikhtisar
dari proses perencanaan bisnis yang mencakup rencana dan tinjauan strategis,
rencana pemasaran, rencana operasional (pelaksanaan), model bisnis, memeriksa masalah pendanaan ( Examine Funding Issues), menunjukan analisis risiko, serta menyajikan
dan menyetujui rencana bisnis. Selain itu juga perlu diperhatian yang mencakup
pihak-pihak yang terlibat dalam proses perencanaan bisnis dan mengelola proses perencanaan bisnis. Jika
dalam menetapkan hal-hal tersebut tepat maka proses perencanaan akan lancer dan
perencanaan yang dilakukanpun akan baik dan tepat bagi bisnis yang dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. “A Robust Business Plan”. 27 November 2014. http://www.guidetobusinessplanning.com/minitutorials/businessplanningprocess.html
Anonym. “Business
Plan”. 27 November 2014. http: //en.m.wikipedia.org/wiki/Business Plan
Butler D. 2000. Business
Planning: A Guide to Business Start-up. Florence Production Ltd: Great Britain
Friend Graham dan Zehle Stefan. 2004. Guide to Business Planning.London
Gleeson, Alan.
“The Business Plan Process”. 27 November 2014.
http://articles.bplans.co.uk/writing-a-business-plan/business-plan-process/1015
Jensen, K.B. The Business Plan. Ryerson University : School of Business
Management
Miller M. 2008. Alfha
Teach Yourself : Bussiness Plans dalam 24 Jam. Prenada: Jakarta
Rittenberg
Larry and Martens Frank. 2012. Enterprise
Risk Management.Commitee of Sponsoring Organizatios of the Treadway
Commission.